MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Balai Besar Meterologi Klimatologi Geofisika (BBMKG) IV Makassar kembali mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem untuk daerah di Sulsel. Informasinya, kondisi ini terjadi hingga 23 Februari.
Prakirawan BBMKG wilayah IV Sulsel, Siti Nurhayati Hamzah menyampaikan pada periode 20-23 Februari, cuaca ekstrem itu berdampak di Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Bulukumba, Bantaeng, Luwu, Luwu Timur, dan Luwu Utara.
Ia menerangkan, perkiraan ini ditandai dengan terdapatnya wilayah konvergensi di Sulsel yang menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah barat dan selatan.
"Bibit siklon tropis 91 P dengan kecepatan angin maksimum 25 knot berada pada teluk Carpentaria-Australia bagian utara yang menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah Sulsel," bebernya.
Kemudian, sambung Siti Nurhayati Hamzah, suhu muka laut (SST) di wilayah selat Makassar dengan anomali plus 1.0 derajat celsius sampai plus 3.0 derajat celsius meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air) dan potensi hujan di wilayah barat dan selatan Sulsel.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam beraktivitas pada kondisi cuaca buruk. "Kita minta warga tetap waspada pada kondisi cuaca ekstrem ini," jelasnya.
Sementara itu, status perpanjangan Work From Home (WFH) ASN lingkup Pemprov Sulsel akan disesuaikan dengan situasi cuaca.
Penjabat (PJ) Sekprov Sulsel Andi Aslam Patonangi mengatakan, sekaitan dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman itu, bersifat kondisional.
Kata dia, WFH untuk ASN Lingkup pemprov Sulsel dan belajar dari rumah untuk SMA pastinya akan melihat kondisi cuaca seperti sebelumnya yang memang perlu di waspadai dampaknya, yaitu curah hujan tinggi dengan frekuensi hampir sepanjang hari.
"Jadi untuk perpanjangan ini kita lihat dulu, kalau misalnya memang seperti kemarin," tukasnya, Minggu (19/2/2023).
Ia berharap, meski peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh pihak BBMKG wilayah IV Sulsel itu diperkirakan sampai tanggal 23 Februari, itu tidak terjadi hujan dan gejala alam lain yang terindikasi dapat berdampak buruk yang mengakibatkan ASN maupun pelajar untuk bekerja dan belajar dari rumah.
Ia mengimbau masyarakat untuk terus berdoa agar kedepan cuaca bersahabat. "Tapi mudah-mudahanlah tidak seperti kemarin, mari kita sama-sama berdoa, dan tetap waspada ketika beraktivitas pada kondisi cuaca ekstrem," pungkasnya. (abu/B)