LUWU, RAKYATSULSEL - Muhammad Reindrarismi (15) seorang pelajar MTs Alqasas Tobia tersengat aliran listrik saat berada di area wisata permandian alam Batu Kodok di Dusun Ulu Rea, Desa Lengkong, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Minggu (18/2/2023).
Kapolsek Bua, Iptu Syarief Sikati mengatakan korban adalah pelajar yang duduk di bangku kelas III, warga Bone Jambong Desa Tobia, Kecamatan Ponrang Selatan.
“Korban hendak mengambil daun pisang, namun saat mengambil daun, dia tersengat aliran listrik yang digunakan pemilik untuk jerat binatang buas di kebun area wisata, sempat dibawa ke Puskesmas Bua namun nyawanya tak terselamatkan,” kata Syarief.
Lanjut Syarief, awalnya korban mengikuti rombongan pelajar SMA 7 Luwu yang akan praktik dan wisata di lokasi tersebut.
“Ternyata ada kegiatan pelajar SMA dan korban ikut atau nebeng, saat mau makan siang, karena dia tidak bawa perlengkapan maka dia ambil daun pisang yang akan dijadikan pengalas untuk makan,” ucap Syarief.
Menurut Syarirf, lokasi area wisata tersebut terdapat kebun buah dan sayuran yang dialiri listrik dari pondok dan Gasebo di dalam area wisata untuk menjerat binatang.
“Jarak dari Gasebo dengan rumah kebun hanya sekitar 30 meter, disitu terdapat jeratan menggunakan aliran listrik PLN, sementara di lokasi tidak ada informasi atau tanda peringatan jika terdapat aliran listrik bertegangan tinggi,” ujar Syarief.
Atas kejadian ini, Syarif mengatakan akan memproses pihak pengelola tempat wisata untuk dilakukan langkah selanjutnya, sementara barang bukti yang diamankan yakni kawat listrik.
“Pemilik lokasi permandian alam Batu Kodok yakni AL (60) seorang pensiunan PNS akan kami panggil, berhubung karena pemiliknya saat ini masih berada di Makassar maka secepatnya akan kami proses untuk dimintai keterangan, petugas kami juga sudah ke lokasi dan memasang garis polisi,” tutur Syarief.
Salah seorang pengelola parkiran di lokasi Wisata Alam Batu Kodok, Rancana (45) mengatakan ia mendapat informasi kejadian sekitar jam 11.30 Wita sehingga ia bergegas ke lokasi untuk mengetahui kejadian tersebut.
“Waktu itu saya belum ke lokasi, dan begitu dapat informasi saya kesana dan mendapati rombongan pelajar tersebut saat menolong temannya dan membawa ke Puskesmas karena tersengat listrik,” jelas Rancana.
Rancana menjelaskan bahwa lokasi wisat alam tersebut hanya ramai pada Sabtu dan minggu setiap pekan, mengenai jeratan menggunakan listrik PLN ia mengakui jika hal itu sudah ada beberapa bulan lalu.
“Memang sudah ada terpasang sekitar 3 bulan lalu untuk digunakan menjerat binatang seperti Babi karena disitu memang ada tanaman umbi-umbian dan buah-buahan,” imbuh Rancana.
Pihak keluarga korban, Ihzanuddin mengatakan jika Muhammad Reindrarismi anak dari pasangan Arisal dan Milasarif, ia kerap bergaul dengan semua kalangan baik sesama rekannya di MTs maupun rekan pelajar SMA.
“Korban akan dimakamkan Minggu (19/2/2023) besok karena kami masih menunggu orang tua ayah yang sementara dalam perjalanan dari Morowali Sulawesi Tengah,” beber Ihzanuddin. (*)