MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) saat ini terus melakukan pengawasan jangan sampai ada joki Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) atau pencocokan data pemilih (Coklit) karena sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) nama-nama yang turun ke rumah-rumah.
Ketua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari mengatakan, potensi munculnya joki Pantarlih di lapangan bisa terjadi. Apalagi ia mengaku pihaknya tidak diberikan data anggota Pantarlih yang direkrut KPU.
"Ini juga bagian yang tak dapat kami jangkau. Karena pihak KPU menutup informasi nama-nama Pantarlih terlantik," ucap Abdillah.
Abdillah menuturkan, jangan sampai orang yang melakukan coklit di rumah-rumah warga, bukan Pantarlih yang sudah diberikan surat keputusan (SK). Melainkan orang lain yang diminta Pantarlih untuk melakukan coklit.
"PPK Tallo menolak untuk memberikan informasi tentang petugas Pantarlih terlantik kepada Panwascam Tallo," singkatnya
Komisioner Bawaslu Sulsel, Azry Yusuf menyampaikan sampai saat ini belum ada laporan yang masuk dari kabupaten/kota. Namun ia menekankan kepada PKD untuk teliti dalam melakukan pengawasan di lapangan.
"Saya minta datanya dulu dari Bawaslu kabupaten/kota. Kalaupun ada kasus yang dimaksud, maka Bawaslu Kabupaten/kota belum melaporkan ke Provinsi," jelasnya. (fahrullah/B)