WAJO, RAKYATSULSEL - Bupati Wajo, Amran Mahmud, percaya tanaman menggunakan bibit, obat, dan pupuk berkualitas, akan menghasilkan hasil yang baik pula. lahan pertanian milik PT Sygenta Indonesia sudah membuktikan itu.
Amran berkesempatan membuka Expo dan Festival Hasil Tinggi yang digelar PT Sygenta bekerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo di Desa Lapaukke, Kecamatan Pammana, Kamis (23/2).
Sebelum tiba di tempat acara, Amran bersama rombongan terlebih dahulu dijemput traktor modifikasi menyerupai mobil (grandong) yang telah dihias. Di lokasi acara, Amran panen mengikuti perdana jagung demo plot (demplot) PT Sygenta yang ditanam di tanah lapang.
Amran mengakui demo plot atau percontohan tanaman jagung PT Sygenta tergolong sukses dan bisa tumbuh, bahkan di tanah lapang. Itu karena selain dilengkapi dengan bibit berkualitas juga ditunjang obat dan pupuk jempolan.
"Yang perlu diperhatikan adalah inputnya, yaitu lahan yang telah mendapatkan perlakuan yang sesuai, proses penanaman, perawatan, hingga panen sehingga bisa menghasilkan output yang bagus. Output tanaman yang bagus tentu harganya juga akan bagus," ujar Ketua DPD PAN Wajo ini.
Hitung-hitungan Amran, menggunakan produk Sygenta dengan total biaya Rp7 juta per hektare, termasuk pemeliharaan, bisa menghasilkan sekitar Rp22 juta atau bersih Rp15 juta. Hal ini, kata dia, tentu akan sangat menguntungkan bagi petani dari segi bisnis.
"Hasilnya bisa 6 - 7 ton per hektare selama empat bulan sampai panen dengan harga Rp3.200 per kilogram. Apalagi kalau kita kelola lebih satu hektare. Tentu ini bisa meningkatkan penghasilan kita," paparnya.
Amran pun menyampaikan terima kasih atas kerja sama PT Sygenta. Ia juga mengajak semua pelaku pertanian meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat agar bisa sejahtera. "Sesuai visi kami Pemerintah Amanah Menuju Wajo Maju dan Sejahtera (Pammase)," harapnya.
Manajer PT Sygenta, Bahtiar Manadjeng, menjelaskan kegiatan ini persembahan PT Sygenta. Sekadar informasi, PT Sygenta merupakan perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Swiss dan berada lebih 100 negara di dunia. Salah satu cabangnya ada di Indonesia yang berkantor di Jakarta.
"Demo plot dilakukan dan dipersiapkan sejak empat bulan lalu ditanam di tanah lapang. Kita berterima kasih atas dukungan Pak Bupati dan pemerintah daerah, Camat, dan Kepala Desa," ujarnya.
Bahtiar menyampaikan, tujuan demo plot untuk memberikan semangat kepada masyarakat bahwa di tanah lapang saja benih bisa tumbuh. "Tanah kita adalah aset kita yang harus dikelola secara bisnis dan jagung saat ini menjadi primadona," tuturnya.
Kegiatan turut dihadiri perwakilan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Wajo, Camat Pammana, bersama Kapolsek dan Danramil Pammana, kepala desa/lurah, jajaran PT Sygenta, para distributor, sales, serta peserta expo, masyarakat, serta undangan lainnya. (*)