MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar menyoroti adanya dugaan penyalahgunaan paket bantuan untuk korban banjir di Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala Kota Makassar.
Diketahui, sebelumnya kota Makassar dilanda cuaca ekstrem hampir sepekan mulai tanggal 13 Februari kemarin, yang mana mengakibatkan sebanyak 12 kecamatan terdampak genangan air. Salah satunya di Kecamatan Manggala.
Menanggapi dugaan penyalahgunaan tersebut, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menampik dugaan tersebut. Ia mengaku telah memanggil sejumlah pihak terkait seperti lurah, camat, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) hingga TNI dan Polri hadir untuk dimintai keterangan.
Dari penjelasan yang diterimanya, pria yang akrab disapa Danny menilai dugaan tersebut didasari karena adanya unsur politis didalamnya. "Saya sudah klarifikasi, tidak begitu. kemarin saya langsung posting, dari mana data kelurahannya, data LPM nya, babhinkamtimnas nya datang. Semua mereka menjelaskan," ujar dia.
"Tidaklah, inikan politis. Ini dijelaskan, apa lagi kita mau dengarkan penjelaskan, ada TNI-Polri, ada LPM ada lurah," sambung Danny.
Danny menambahkan adanya persaingan politik yang mengakibatkan munculnya dugaan tersebut. Meski begitu, Danny mengaku tetap menerima jika ada kritikan.
Maka dari itu, Danny menyampaikan kepada seluruh pihak yang hadir untuk tidak melakukan hal-hal bias sehingga dapat menimbulkan dugaan-dugaan yang negatif.
"Saya menerima penjelasan mereka. Ini kan persaingan di legislatif, tapi kita perhatikan kritikannya, makanya saya langsung posting dan mereka menjelaskan. lain kali jangan hal-hal yang membuat bias di lapangan," tutup Danny. (sasa/B)