MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kepemimpinan AS Chaidir Syam (Chaidir) dan Hj Suhartina Bohari (Tina) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Maros, kini sudah dua tahun.
Tepat 26 Februari 2023, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Maros, AS Chaidir Syam dan Hj Suhartina Buhari. Pasangan ini, menang Pilkada 2020 dan dilantik pada 26 Februari 2021.
Pengamat Pemerintahan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Dr. Andi Lukman, S.IP., M.Si, berpandangan jika Bupati dan Wakil Bupati Maros, Chaidir-Suhartina sudah terbukti menjalankan tugas amanah rakyat dengan baik.
"Dalam rentang 2 tahun tersebut pasangan g memiliki tagline 'Hati Kita Keren', ini telah menunjukkan capaian kinerja yang sangat luar biasa," kata Andi Lukman, saat ditemui di Hotel Grand Asia Makassar, usai menghadiri salah satu forum diskusi, Minggu (26/2/2024).
Lebih lanjut, tenaga pengajar di Departemen Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin itu menyebutkan kesuksesan Chaidir-Suhartina dari berbagai aspek.
Dalam hal tata kelola pemerintahan, pencapaian bupati sangat positif peningkatan pada nilai indeks Reformasi Birokrasi Pemkab Maros yang pada tahun 2020 berada pada predikat cc naik menjadi Predikat B pada tahun 2021.
"Ini menunjukkan bahwa komitmen kepemimpinan untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam mewujudkan good governance telah tercapai dengan baik," tuturnya.
Lanjut dia, kenaikan angka ini juga menunjukkan bahwa pada lingkup pemkab marod telah terjadi perbaikan secara signifikan pada pembangunan 8 area perubahan reformasi birokrasi yg sesuai dgn tuntutan dari Kemenpan-RB serta akuntabilitas kinerja yang semakin membaik.
"Walaupun tentunya tetap ada hal-hal yang penting untuk diperbaiki kedepannya khususnya dalam membangun sinergi program antar perangkat daerah dan kolaborasi dengan pihak eksternal oleh masing-masing OPD," jelasnya.
Menurutnya, Bupati dan Wakil Bupati Maros telah membawa wajah perubahan landskap pembangunan Kabupaten Maros dengan sejumlah capaian inovasi yang terintegrasi kota cerdas.
Masterplan kota cerdas Kabupaten Maros menjadi bukti komitmen Pemkab Maros untuk bersungguh-sungguh mengimplementasikan smart city di Maros.
"Ini menjadi capaian positif untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dan memastikan inovasi yg berbasis digitalisasi dapat memaksimalkan potensi wilayah untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Maros," ungkapnya.
Akademisi Unhas itu menuturkan, inovasi lain adalah launching Universal Health Coverage (UHC) oleh Bupati Maros sebagai jaminan kesehatan yang merupakan program strategis tertuang dalam RPJMD.
Hal ini menjadi bukti komitmen pemkab Maros untuk memastikan bahwa setiap warga Kabupaten Maros akan mendapatkan akses yang lebih mudah, berkualitas dan adil dalam mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.
"Sehingga mewujudkan masyarakat maros yang sehat tidak akan menjadi jargon politik semata tapi betul2 mewujud dengan hadirnya UHC Maros keren ini," terang Andi Lukman.
Dikatakan, sisi lain. Bbidang pembangunan kawasan pariwisata capaian kinerja Bupati dan Wakil Bupati Maros bahkan telah mendapatkan pengakuan secara internasional dengan ditetapkannya kawasan Maros-Pangkep Geopark sebagai warisan dunia oleh Unesco.
Ini menjadi bukti sahih bahwa kinerja kolaborasi dan terencana antara perangkat daerah, masyarakat yang diinisiasi oleh Bupati & Wakil bupati dalam menjaga dan melestarikan kawasan geopark Maros telah mendapatkan apresiasi serta pengakuan secara internasional.
Komitmen pemerataan pembangunan bukan hanya pada wilayah perkotaan tapi juga menyentuh hingga ke wilayah pelosok menjadi bukti komitmen membangun Maros secara integratif oleh Bupati dan Wakil Bupati yang mana telah dirasakan manfaanyatnya oleh masyarakat Maros sehingga aksesibilitas masyarakat semakin mudah sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat tumbuh secara positif di tahun 2021 sampai di angka 12 % dibandingkan tahun sebelumnya.
"Capaian pemerataan pembangunan di semua sektor jg menunjukkan kinerja positif dengan turunnya angka masyarakat miskin di Kabupaten. Maros yang mana tahun 2019 masih berkisar 10 % kemudian tahun 2021 turun menjadi 9 persen," pungkasnya. (Yad/A)