Manfaatkan Momen Peringatan Hari Bahasa Ibu, PPBDI Sulsel Bakal Dilantik dan Gelar Seminar Nasional

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKSUL - Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia (PPBDI) Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) resmi terbentuk awal Januari 2023 lalu.

Pasca pembentukan, para Pengurus periode 2023-2026 yang terpilih ini langsung tancap gas. Memasifkan pembentukan Pengurus PPBDI di Kabupaten/Kota menjadi program pertama.

Dari hasil yang dilakukan, kini sedikitnya 8 kabupaten/kota yang telah terbentuk dalam durasi waktu kurang lebih sebulan, seperti PPBDI Kabupaten Bone, Kota Parepare, Makassar, Barru, Maros, Pangkep, Bantaeng, dan Sidrap.

Saat ini, para pengurus kembali melakukan gebrakan dengan akan menggelar Seminar Nasional dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day).

Seminar nasional bertajuk 'Penguatan Revitalisasi Bahasa Daerah melalui Program Pendidikan yang digelar Selasa, 28 Februari di Aula Prof Mattulada, Universitas Hasanuddin (Unhas) ini akan dirangkaikan dengan pelantikan pengurus PPBDI Sulsel oleh Ketua Umum PPBDI Pusat, Encep Ridwan.

Ketua PPBDI Provinsi Sulsel, Rahmaniar membenarkan. Seminar nasional itu akan menghadirkan para guru besar sebagai pembicara. Di antara pembicara, satu di antaranya merupakan akademisi berkebangsaan Korea, Dr Taeyoung Cho, dari Korean Institute of Shoutheast Asian Student.

Selain itu juga hadir Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Dr Setiawan Aswad mewakili Gubernur Sulsel dan Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe. Kepala daerah ini diundang sebagai pembicata lantaran keduanya berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) atas perannya dalam revitalisasi bahasa daerah pada Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) di Jakarta, awal Februari lalu.

"Seminar nasional ini kita gelar dengan berkolaborasi program studi Sastra Daerah dan S-2 Linguistik Universitas Hasanuddin. Kita berharap seminar nasional ini dapat meningkatkan kualitas para pendidik bahasa daerah dan kita fasilitasi secara hybrid (daring dan luring) gratis," ujar Niar, sapaan karib guru SMP Negeri 2 Parepare ini, Minggu, (26/2/2023).

Sementara, Ketua Dewan Pembina PPBDI Provinsi Sulsel, Prof Muhlis Hadrawi memberikan apresiasi atas gerak cepat para Pengurus.

"Mantap PPBDI Sulsel. Semoga acaranya lancar dan sukses," pesan Prof Muhlis, sapaan Ketua Dewan PPBDI Sulsel ini.

Muhlis berharap, kegiatan seminar nasional ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pendidik sehingga mengasah kemampuannya. "Ayo kita sukseskan bersama. Kita bisa mengikuti seminar nasional baik secara luring maupun daring. Apalagi panitia memfasilitasi secara gratis dan ada pula e-sertifikat yang disiapkan," ajak Muhlis yang juga Ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) ini.

Diketahui, beberapa pembicara pada seminar nasional ini yaitu Dr. Setiawan Aswad, M.Dev. Plg (Kepala dinas Pendidikan Sulsel) mewakili Gubernur Sulsel, Kepala Balai Bahasa Sulsel, Dr Ganjar Harimansyah, Dr. Taeyoung Cho
(Korean Institute of Shoutheast Asian Student, South Korea), Dr. H. M. Taufan Pawe, SH., M.H. (Walikota Parepare), Prof Dr. Muhlis Hadrawi, S.S., M.Hum
(Ketua Dewan Pembina PPBDI Sulsel), dan Encep Ridwan, S.Pd., M.M.Pd
(Ketua Umum PPBDI).

Ada juga Dr. Ery Iswary, M.Hum
(Ketua Prodi S2 Linguistik Unhas), Prof. Dr. Dra. Kembong Daeng, M.Hum
(Dosen UNM), Prof. Dr. Lukman, M.S
(Ketua Prodi S3 Linguistik Unhas), Usman S.Pd., M.Hum (Dosen IAIN Parepare), serta Rahmaniar, S.S., S.Pd., M.Hum (Ketua PPBDI Sulsel/ Guru Bahasa Daerah). (*)

  • Bagikan

Exit mobile version