MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX, Andi Lukman berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen, bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, di Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Itu setelah Andi Lukman mempertahankan disertasinya saat ujian promosi doktor di Pascasarjana UMI, Jl Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Rabu (1/3/2023).
Adapun disertasinya berjudul Capacity Management Building Dalam Memfasilitasi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Swasta Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX.
"Nama Andi Lukman lulus dengan predikat sangat memuaskan. Dinyatakan berhak menyatakna gelar Doktor disingkat Dr. Alumni Manajemen ke 485," jelas, Direktur PPs UMI, Prof. Dr. Sufirman Rahman.
Diketahui, dalam menyelesaikan disertasinya, Andi Lukman dibimbing oleh Prof Basri Modding sebagai Promotor, dan Prof Achmad Ganu dan Prof Mursalim Laekkeng sebagai Ko-Promotor.
Sementara di saat ujian bertindak sebagai Ketua Sidang Prof Sufirman Rahman. Lalu penguji Prof Mansyur Ramly, Prof Salim Basalamah, Prof Syahrir Mallongi, dan Prof Baso Amang.
Kemudian Penguji Eksternal Prof Margianti dan Penguji Lintas Disiplin Ilmu Dr Hasibuddin Mahmud. Pria kelahiran Camba Maros 17 Desember 1967 ini lulus dengan predikat sangat memuaskan.
"Promovendus dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan," Prof Basri Modding, saat membacakan hasil ujian.
Dalam pemaparannya, Andi Lukman menjelaskan bahwa kapasitas Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX secara umum belum maksimal.
Hal ini disebabkan karena kewenangan institusional yang melekat masih sangat terbatas.
Selain itu tugas Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi hanya sebatas fasilitator bukan eksekutor dalam upaya meningkatkan mutu Perguruan Tinggi Swasta.
"Begitu pula pada aspek kompetensi sumber daya manusia masih cukup memadai dari aspek formalitas tetapi tidak berbanding lurus secara substansi. Karena itu perlu pemetaan pegawai dalam penempatannya," jelasnya.
Andi Lukman juga menyebut, mutu Perguruan Tinggi Swasta Lingkup Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX, secara umum sudah memadai.
Hal ini disebabkan karena sistem kaderisasi sudah dibangun pola sesuai dengan regulasi. Selain itu sistem rekruitmen tenaga dosen dan tenaga pendidikan telah dilakukan dengan baik.
"Begitu pula pada aspek kelembagaan masih dalam keadaan normal dan under control. Namun lemah pada sumber dana dan fasilitas," sebutnya.
Menurut Andi Lukman, dalam rangka peningkatan kapasitas Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi dalam memfasilitasi peningkatkan mutu Perguraun Tinggi Swasta, dibutuhkan sistem kelembagaan yang kuat.
Itu melalui empat aspek utama yaitu Organisasi yang memiliki kewenangan yang kuat, Sumber Daya Manusia yang berkompeten, Sitem Kerja yang stabil serta networking sebagai aspek jejaring dalam mendorong partisipasi stakeholder. (*)