WAJO, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo sepanjang 2023 ini berencana rutin menggelar operasi pasar. Bekerja sama Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Wajo, operasi pasar akan berlangsung di 14 kecamatan atau seluruh wilayah Bumi Lamaddukelleng.
Bupati Wajo, Amran Mahmud, mengatakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Disperindagkop UKM) Wajo tengah menyusun jadwalnya. Rencananya, kata dia, tiap kecamatan akan kebagian jatah dua kali pelaksanaan.
"Sudah kita mulai di (Kecamatan) Sabbangparu, Senin (27/2) kemarin. Ini kita rencanakan akan terus berlanjut ke 14 kecamatan dengan memprioritaskan 5 kecamatan terdampak banjir dulu kemudian ke kecamatan lainnya," ujar Amran, Rabu (1/3).
Amran menguraikan, tujuan operasi pasar ini untuk stabilisasi harga dan komoditas pangan sekaligus pengendalian inflasi, khususnya menjelang Ramadan dan Lebaran Idulfitri 1444 hijriah nanti.
"Operasi pasar ini dilaksanakan tidak disediakan kupon. Masyarakat datang sendiri di setiap lokasi operasi pasar digelar dengan membawa fotokopi kartu keluarga, sesuai ketersediaan stok bahan," kata Amran yang baru saja membawa daerahnya meraih sertifikat Adipura kategori Kota Kecil 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Amran berharap, pelaksanaan operasi pasar ini bisa meringankan beban masyarakat. Membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan, terlebih dengan harga terjangkau.
Pimpinan Bulog Cabang Wajo, Karmila Hasmin Marunta, menjelaskan melalui operasi pasar ini, masyarakat bisa mendapatkan atau membeli kebutuhan pangan pokok, seperti beras, minyak, gula, terigu, dan lainnya.
"Bulog akan selalu menjaga ketersediaan stok pangan, khususnya di Wajo, sehingga masyarakat diharapkan tidak 'panic buying' dalam menghadapi bulan suci Ramadan dan Idulfitri," tuturnya.
Telah berlangsung di Sabbangparu, Senin (27/2/2023), jadwal pelaksanaan operasi pasar rencananya hingga 14 September 2023. "Jadwal masih bersifat tentatif sekaligus menyesuaikan waktu stakeholder yang terlibat di dalamanya," ucap Karmila.
Adapun yang tersedia selama operasi pasar, yakni beras 5 kilogram (kg) Rp8.600/kg seharga Rp43.000, tepung terigu 1 kg seharga Rp11.000, gula pasir 1 kg seharga Rp13.500, minyak goreng 1 liter seharga Rp13.000, dan gula pasir Walini 50 kg per sak Rp12.500/kg seharga Rp625.000. (*)