Pemkot Kaji Konsep Green Parking di Makassar

  • Bagikan
Kepala Dinas Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Makassar Zulkifli Nanda.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar tengah mengkaji konsep perparkiran hijau atau green parking di Kota Makassar. Hal itu dilakukan karena melihat potensi investasi pada jasa perpakiran dengan pendapatan sekitar Rp3 triliun.

Konsep green parking rencananya akan memanfaatkan ruang-ruang di Kota Makassar sebagai kawasan parkir hijau. Konsep itu juga dinilai dapat menghemat tempat dan mampu memberikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tambahan ke Kota Makassar.

Sehingga, Pemerintah Kota Makassar tengah menyiapkan konsep itu untuk nantinya ditawarkan ke investor. Adapun konsep yang tengah dirancang tersebut dapat berbentuk gedung atau bangunan yang didalamnya terdapat fasilitas tambahan yang dapat dinikmati oleh masyarakat seperti food court dan play ground.

"Jadi konsepnya itu kita menyediakan lahan yang nantinya akan dikerjasamakan dengan investor terkait lahan parkir yang ada di lahan-lahan pemerintah," ujar Kepala Dinas Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Makassar, Zulkifli Nanda.

Dengan konsep Green Parking ini juga, kata Zulkifli, dapat menyelesaikan permasalahan lalu lintas seperti parkir liar yang biasanya memakan bahu jalan di Kota Makassar.

Meski begitu, Zulkifli enggan mengungkapkan lebih rinci mengenai nilai investasi dari proyek jni. Pasalnya, kata dia, proyek ini masih dalam tahap pematangan.

"Ini belum matang, sementara tim lagi persiapkan semua kalkulasi hitungannya semua , tapi perencanaannya nanti seperti itu, green parking," ungkap Zulkifli.

Lebih lanjut, potensi pengelolaan parkir di Makassar disebut bisa menjadi pendatapan tertinggi jika mampu dikelola dengan optimal.

Terpisah, Direktur Utama (Dirut) Perumda Parkir Makassar Raya, Yulianti Tomu mengungkapkan pihaknya memang cukup terbuka dalam mendorong skema kerjasama investasi ini, pun saat ini dia tengah menjajaki sejumlah potensi pendapatan baru yang bisa saja dikerjasamakan dengan pihak ketiga dengan skema investasi.
Seperti Pengelolaan Parkir Kawasan alias Parking Gate System, lalu ada penyewaan block space parkir, advertising pada mobile member apps. "Hingga memberi parking sistem dan mobile reserverd vallet parking," katanya.

Dia mengatakan saat ini pihaknya setidaknya mengelola sebanyak 1.124 titik eksisting parkir tepi jalan umum. Kemudian ada sebanyak 1.643 badan usaha yang masuk pada parkir langganan bulanan. "Ada 15 pos komersil, lalu insidentil ada 46 titik yang didukung 57 jukir," katanya.

Lalu pihaknya juga mengelola sebanyak empat titik parkir elektronik di antaranya di Kanrerong, Jl Kartini, Jl Somba Opu, dan Jl Pasar Ikan. (sasa/B)

  • Bagikan

Exit mobile version