PAREPARE, RAKSUL - Petugas gabungan Pemerintah Kota Parepare menertibkan puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berada di pinggir jalan Garuda menuju pasar Wekke'e, Senin(6/3/2023).
Penataan PKL tersebut dilakukan lantaran para pedagang tak ingin menempati lapak/los yang telah disediakan di dalam Pasar Wekke'e. Penertiban itu pun dilakukan dengan cara humanis, dengan memberi pencerahan kepada PKL agar ingin menempati lods yang sudah disiapkan di dalam pasar Wekke'e.
Menurut Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota Parepare, Suriani didampingi Plt Kasatpol PP Ulfa Lanto, penataan pedagang dilakukan agar penjual yang berada di pinggir jalan tidak semrawut.
"Hari ini kita akan menata pasar Wekke'e. Jadi pedagang-pedagang yang kita sudah data dan namanya yang ada di dalam pasar, kita akan masukkan ke dalam pasar supaya pasar atau penjual yang ada di pinggir jalan tidak semrawut, "jelas Suriani.
Penertiban lapak pedagang yang berada di pinggir jalan ini, melibatkan Camat, Lurah, Forkopimcam, Dinas Perdagangan dan dibackup oleh satpol PP.
"Jadi semua pedagang yang ada di pinggir jalan itu, seperti penjual sayur penkual ikan, semua kita data dan tempat sudah disiapkan di dalam pasar. hanya saja mereka tidak mau masuk malah lebih sennag menjual di pinggir jalan, padahal itu mengurangi dan merusak estetika jalan. Jadi kita akan masukkan segera,"terangnya.
Sebelum dilakukan penertiban, tambahnya, Pemerintah Kota melalui Lurah, Camat, Dinas Perdagangan, dan Satpol PP turun menyampaikan dan memberikan edukasi untuk menempati lapak di dalam pasar Wekke'e. Bahkan, kata dia, para pedagang tersebut telah menandatangani surat pernyataan untuk menempati lapaknya. Namun hingga hari ini, belum menempati lapaknya.
"Kenyataannya hingga hari ini belum menempati lapaknya di pasar. dia hanya masuk sebentar, tapi keluar lagi. Mereka sudah menandatangani surat pernyataan yang menyatakan, bahwa jika tidak menempati siap untuk membongkar lapak-lapak yang dibangun di pinggir jalan. Jadi hari ini petugas gabungan akan menertibkan,"tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Prasetyo Catur, mengaku miris melihat kondisi pasar yang semakin hari semakin sepi dikarenakan pedagang lebih memilih berjualan di pinggir jalan.
"Lapak yang telah disiapkan oleh Pemerintah kota itu sebanyak 80 lapak di dalam pasar wekke'e. Tapi begitu miris, karena lapak yang sudah disiapkan untuk para pedagang, nyaris tidak terisi dikarenakan para pedagang lebih memilih berjualan di pinggir jalan, "tandas Prasetyo.
Melihat kondisi tersebut, pihaknya dan petugas gabungan kembali turun meminta para pedagang di pinggir jalan untuk masuk berjualan ke dalam pasar Wekke'e.
"Sesuai pernyataan yang mereka buat sendiri, maka kami akan melakukan penertiban lapak di pinggir jalan ini juga untuk menghalau kemacetan yang jalan menuju pasar Wekke'e,"tuturnya.(Yanti)