MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto mengimbau pemerintah bisa lakukan pengendalian ekonomi Indonesia sedini mungkin.
Hal itu Airlangga Hartarto sampaikan dalam helatan Kick of Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Via daring, Minggu (5/3) kemarin.
Kata Airlangga Hartarto, proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada di tahun 2022 yakni 3,4 persen, Tahun 2023 lahan turun turun menjadi 2,9 persen.
"Dari semua resiko tersebut tentu kita lihat dari cuaca buruk di beberapa wilayah sumber padi terutama di pulau Jawa sebagain tergenang air, hal ini tentunya juga pengaruh suku bunga yang tinggi di global dan kedua kebijakan inti yang skalanya sempit," tukas Airlangga Hartarto.
Hal itu, kata dia, mesti menjadi atensi untuk melakukan antisipasi dengan memperkuta lini produksi baik cadangan pangan maupun lini ekspor, apalagi siklus ekonomi tergolong labil.
"Disini kita harus waspada dan antisipasi terhadap resiko kedepannya untuk memperkuat ketahanan pangan juga devisa hasil ekspor yang dilakukan dengan kondisi Ekonomi yang tidak pasti," paparnya.
ia menyampaikan, Pemerintah juga selanjutnya akan menjaga daya beli masyarakat dengan inflasi yang terkendali serta peningkatan investasi menjadi strategi mencapai pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini tergolong baik, kan tetapi harus juga waspada dengan memiliki langkah antisipasi.