MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulsel sudah memastikan bakal calon legislatif (Bacaleg) keterwakilan perempuan 30 persen di seluruh tingkatan, baik itu Provinsi maupun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
"Kami di PKS sejak dulu konsentrasi pada kepengurusan perempuan, karena pemilih perempuan lebih banyak dibanding laki-laki," beber Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW PKS Sulsel, Arfianto, Selasa (7/3/2023).
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kabupaten Selayar ini menegaskan, dengan terpenuhinya kewajiban 30 persen keterwakilan perempuan, maka sudah bisa disodorokan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun pihaknya saat ini masih melakukan penyaringan.
"Kalau penuhi kewajiban 30 persen sebatas administrasi sudah cukup. Tapi kami ingin mencari yang memiliki elektoral yang bagus," ungkapnya.
Meski demikian, lanjut Arfianto, DPW PKS Sulsel masih membuka peluang dari kaum hawa yang ingin bergabung.
"Jadi sampai saat ini kami masih membuka ruang. Seperti beberapa hari lalu ada mantan anggota DPR RI, ibu Kasma sudah bergabung dan dia siap untuk maju di daerah pemilihan (Dapil) Sulsel I," ujarnya.
Arfianto juga membeberkan, di dapil Sulsel I meliputi Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar telah memiliki elektoral cukup bagus.
Pasalnya, selain Kasmawati Basalamah diisi juga oleh dua anggota DPRD Sulsel dua periode akan naik kelas, yaitu Sri Rahmi dan Meity Rahmatia.
"Di dapil II diisi oleh figur-figur yang mempunyai elektroal yang cukup bagus. Begitu juga untuk di kabupaten/kota kami terus melakukan perekrutan," jelasnya.
Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid menyatakan, jika PKS tidak kesulitan mencari kaum hawa, bahkan banyak dari pengurus ingin maju jadi caleg, tapi pihaknya juga melihat bagaimana elektoral mereka.
"Kami di PKS partai kader kalau hanya mencari keterwakilan perempuan sangat mudah. Tapi kami ingin mencari yang memiliki elektoral tinggi," jelasnya. (Fahrullah/B)