PANGKEP, RAKYATSULSEL - Sebagai salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Dosen dan mahasiswa Departemen Biologi FMIPA Unhas telah melaksanakan kegiatan PKM di Desa Bara, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sabtu, 11 April 2023.
Kegiatan ini bertajuk “Pelatihan Teknik Aseptis dalam Upaya Mengurangi Kontaminasi Mikroba pada Petani Jamur Tiram Pleurotus ostreatus di Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep”.
Kegiatan PKM ini merupakan rangkaian kegiatan yang dikoordinir oleh LP2M Unhas dalam rangka Dies Natalis Unhas ke 67 yang dipusatkan di Kabupaten Pangkep. Kegiatan diketuai oleh Dr Zaraswati Dwiyana, M.Si dengan anggota tim Dr Nur Haedar, Dr Abd Salam, Drs As’adi Abdullah, Mustika Tuwo, serta dua orang mahasiswa yakni Sarwan, Anisa Iriani.
Dr Zaraswati Dwiyana mengatakan, kegiatan ini dilakukan karena menurunnya produksi jamur di beberapa usaha jamur tiram di Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep akibat kontaminasi mikroba patogen pada media tanam jamur (baglog).
"Kondisi ini juga sangat dirasakan oleh Usaha Jamur 8 Bersaudara yang merupakan Mitra kami pada PKM ini. Oleh karena itu pada kegiatan ini diberikan pelatihan khususnya pada masyarakat petani jamur tiram cara meminimalisir kontaminasi dari mikroba yang tidak diinginkan dengan menggunakan teknik aseptis dalam pengerjaannya," ujarnya.
Menurutnya, prinsip dasar dari pengerjaan aseptis adalah dengan memperhatikan tingkat sanitasi dari ruangan serta peralatan yang digunakan pada saat pembenihan jamur.
Salah satu petani jamur yang sudah cukup berhasil Ramdana Sari, juga ikut berbagi kiat untuk meminimalisir kontaminasi dan bagaimana cara membuat media tanam jamur yang baik.
Kegiatan ini selain dihadiri sekitar 50 orang petani jamur dan masyarakat sekitar di Desa Bara Batu juga dihadiri oleh Samsualam dari Dinas Pertanian Kabupaten Pangkep, Ketua Departemen dan Sekretaris Departemen Biologi Unhas, tendik dan beberapa mahasiswa S1 dan S2 Biologi Fmipa Unhas.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan dua buah ENKAS yakni tempat pengerjaan jamur agar tidak terkontaminasi mikroba pathogen. (*)