WAJO, RAKYATSULSEL - Bupati Wajo, Amran Mahmud memaparkan tentang Pembangunan Ekonomi dalam Bingkai Otonomi Daerah di Kabupaten Wajo.
Pemaparan tersebut disampaikan oleh Amran Mahmud saat didaulat menjadi narasumber pada Seminar Internasional yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (Himansi) Unismuh Makasar, Minggu (12/3/2023).
Selain Amran Mahmud, turut menjadi narasumber pada kegiatan yang digelar dalam rangka milad ke-24 Himansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar ini yaitu Head of Department Acounting and Finance Manipal International Univerisity, Azizah Saban dan Deputi Direktur Bank Indonesia Sulsel, Febrina. Sementara Keynote Speaker oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh, Andi Jam'an dan Ketua Prodi Akuntansi, Mira.
Amran Mahmud menguraikan bahwa pada dasarnya pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha dan kebijakan yang mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik disertai dengan tingkat pemerataan yang sebaik mungkin.
"Kondisi pembangunan ekonomi suatu daerah ditunjukkan melalui laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan berdasarkan data Produk Domestik Bruto (PDRB). Mengingat begitu pentingnya pembangunan ekonomi di daerah, maka perlu dilakukan upaya nyata dalam meningkatkan pembangunan ekonomi di daerah melalui berbagai strategi yang efektif dan efisien," ucap Amran Mahmud.
Ketua DPD PAN Wajo melanjutkan bahwa di Kabupaten Wajo, pertumbuhan ekonomi selama 5 tahun terakhir mengalami fluktuasi. Dari data yang ada, laju pertumbuhan ekonomi terendah terjadi pada tahun 2020 hingga mencapai angka -1,77 persen.
"Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi Kabupaten Wajo selama lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2021 yang mencapai angka 6,67%. Lapangan usaha Jasa Keuangan memberikan kontribusi terbesar dalam pencapaian ini, yaitu sebesar 13,75%," jelasnya.
Amran Mahmud juga menuturkan bahwa lapangan usaha dominan berkontribusi dalam peningkatan PDRB dan mengalami kenaikan secara signifikan adalah pertanian, kehutanan dan perikanan.
"Subsektor pertanian khususnya komoditas tanaman pangan (padi), berhasil mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam tahun 2022 lalu berhasil menyumbang produksi 945 ribu ton atau hampir menembus satu juta ton," tuturnya.
Olehnya itu, lanjutnya, bahwa otonomi daerah memiliki manfaat dalam peningkatan pembangunan ekonomi sebuah daerah. "Maka tentu saja hal itu harus berangkat dari Potensi daerah yang nyata ada di daerah tersebut, untuk selanjutnya dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemaslahatan masyarakat," tutupnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor 1 Unismuh, Rakhim Nanda, Pimpinan dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Pimpinan Lembaga Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Mahasiswa Akuntansi serta undangan lainnya. (*)