GOWA, RAKYATSULSEL - Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Mussadiyah Rauf melakukan Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SMEP) di dua kecamatan yakni di Kecamatan Tombolopao dan Tinggimoncong, Jum'at (10/3).
Di Kecamatan Tombolopao, SMEP dilaksanakan di Desa Tonasa. Sementara, di Kecamatan Tinggimoncong dilaksanakan di Kelurahan Bulutana.
Dalam kunjungannya di dua kecamatan tersebut, Mussadiyah mengatakan, kegiatan evaluasi dan pelaporan di Kecamatan desa dan kelurahan adalah sebagai bahan evaluasi 10 program dan kegiatan tim penggerak PKK.
"SMEP ini sebagai bentuk evaluasi 10 program-program PKK kita yang telah terlaksana selama tahun 2022," ujar istri Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni ini.
Lanjutnya, PKK merupakan mitra kerja pemerintah dalam melaksanakan pembangunan serta dalam rangka pencapaian sasarannya tersebut harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran pusat tingkat kecamatan, hingga desa dan kelurahan.
"Sebagaimana kita ketahui, gerakan PKK merupakan bagian dari proses pembangunan yang terus berlangsung dan harus selaras dengan dinamika pembangunan saat ini. Dengan begitu perlu dilaksanakan oleh seluruh jajaran dari pusat hingga ke desa dan kelurahan," ujarnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Tombolopao, Fitri Astan selain menyampaikan sejumlah program rutin Pokja yang telah terlaksana tahun 2022, dirinya juga memaparkan kegiatan inovasi yang saat ini dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting.
"Saat ini kami tengah giatkan program Mari Perbaiki Gizi (Mari Pergi) dengan tujuan mengajak masyarakat untuk memperbaiki gizi keluarga dengan rajin makan sayur," ujarnya.
Sementara Camat Tinggimoncong, Iis Nurismi dalam sambutannya menyampaikan, program penanggulangan stunting di Kecamatan Tinggimoncong, pihaknya sepakat mencari orangtua asuh yang berasal dari investor-investor di Kota Bunga tersebut. Tujuannya, agar setiap anak yang mengalami Stunting bisa terpenuhi gizinya dengan baik.
"Kami dari keluarga besar Kecamatan Tinggimoncong bersepakat dan berencana untuk mencari orangtua asuh, kita mencari betul-betul investor yang ingin menjadi orang tua asuh bagi balita yang mengalami Stunting. Oleh sebab itu kita menawarkan untuk menjadi orang tua asuh 1 hingga 2 agar dapat betul-betul memperhatikan pola asuh dan gizi anak-anak kita untuk dapat mencegah stunting," terangnya.
Kegiatan SMEP ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan efisiensi kinerja serta adanya kesinambungan pelaksanaan program dengan melibatkan kelompok masyarakat.
Dalam supervisi tim monitoring evaluasi dan pelaporan ini juga dirangkaikan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi bayi yang terindikasi stunting, baik di Kecamatan Tombolopao dan juga di Kecamatan Tinggimoncong. (Muchtar Suma)