MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sebanyak 18 unit kendaraan bermotor (Ranmor) yang menggunakan kenalpot brong atau kenalpot racing berhasil diamankan Polsek Rappocini saat menggelar operasi di perbatasan Gowa-Makassar, Sabtu (11/3/2023) malam.
Sesuai dengan keluhan masyarakat belakangan ini, penggunaan kenalpot bising tersebut sangat mengganggu pengendara lain.
"Dari operasi yang kami gela berhasil mengamankan 18 unit kendaraan bermotor yang memakai knalpot brong," kata Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf, Minggu (12/3/2023).
Yusuf menyatakan bahwa kendaraan yang menggunakan knalpot brong diamankan dan diberikan sanksi tilang. Selain sanksi tilang, pengendara juga diminta untuk mencabut knalpot brong dan menggantinya dengan knalpot standar.
"Sudah dilakukan penindakan tilang dan kendaraan sudah diamankan di Polsek Rappocini. Kenalpot brongnya juga akan disita dan disuruh ganti dengan kenalpot standar," sebutnya.
Penindakan kata Yusuf dilakukan mengingat dalam Jumat Curhat pihaknya di Jalan Jipang, Kelurahan Gunung Sari beberapa hari yang lalu, rata-rata warga mengeluhkan kenalpot brong dan meminta kepada aparat kepolisian untuk menertibkan masalah yang meresahkan ini.
"Termasuk juga yang disoroti masyarakat yakni kejahatan jalanan dan narkoba yang masih menghantui belakangan ini. Atas dasar itulah kami pun melakukan operasi," ujarnya.
Dalam operasi ini, Polsek Rappocini juga berhasil mengamankan dua orang remaja yang kedapatan membawa senjata tajam (Sajam) berupa busur panah. Mereka diamankan saat polisi yang sedang melakukan operasi melihat dan mencurigai gelagat kedua remaja tersebut. "Dua orang yang kita amankan ini berinisial SS dan SL, masing-masing berusia 17 tahun," sebut Yusuf.
Keduanya diamankan karena terbukti membawa 4 biji anak panah busur juga beberapa kunci-kunci kendaraan yang mencurigakan. Keduanya pun masih menjalani pemeriksaan di Polsek Rappocini.
Dari hasil interogasi sementara, kedua remaja tersebut merupakan warga Kabupaten Gowa dan hendak melihat masuk ke Makassar namun berhasil dicegat di perbatasan. Kedua remaja tersebut dikatakan sempat mengelak dan tidak mengakui akan melakukan penyerangan. "Masih diamankan di kantor. Masih dilakukan pendalaman terkait kepemilikan busurnya," kuncinya. (isak/B)