Genjot PAD, PD RPH Jajaki Investasi Hewan Ternak Sehat

  • Bagikan
IST

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) tengah melirik peluang investasi ternak sehat. Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota.
Investasi ini juga dapat memberikan kepastian keberadaan ternak sehat di tengah isu ternak sapi memakan sampah di Kota Makassar.

Dalam investasi ini, PD Rumah Potong Hewan merencanakan penjajakan kerjasama dengan Dinas Perikanan dan Peternakan (DP2) dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Makassar Raya. Karena keduanya disebut memegang peranan yang penting dalam peredaran ternak dan daging di Makassar.

Seperti DP2 menjamin kesehatan hewan ternak yang akan didistribusikan dan Perumda Pasar Makassar Raya menjamin distribusi di pasar terjamin. Tak hanya itu, peran perusda tetap akan terlibat dalam pemotongan dan mendistribusikannya ke pasaran.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PD RPH Makassar Idris Ahmad mengatakan peluang investasi ini dibuka sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang ingin bergabung bersama di RPH. Apalagi, peluang investasi dengan Perusda cukup terbuka lebar.

"Kita tetap buka ruang untuk misalnya ada pihak ketiga yang mau berinvestasi di RPH, khususnya pengadaan sapi,"ungkap Idris, Rabu (15/3/2023).

Idris mengaku selain skema investasi, pihaknya juga mengaku pihaknya tengah berbenah di bisnis internal perusda. Hal itu dilakukan agar kedepannya dapat lebih layak bersanding dengan investor.

Di samping core bisnis RPH dalam pemotongan dan distribusi, salah satu jenis usaha yang dijajaki kata dia adalah bisnis abon, hingga dendeng. Kebijakan ini adalah bentuk akselerasi pengembangan perusahaan pascadibekukan beberapa waktu lalu.

"Pokoknya semua yang olahan-olahan daging sapi itu, ada dendeng, ada rendang, ada paru, produk itu semua masuk sebagai pengembangan usaha," ujar Idris.

Ia menyebut pihaknya tidak menutup pintu bagi pelaku masyarakat luas untuk masuk ikut terlibat dalam pendistribusian dan penjualan produk ini di kalangan masyarakat. Ini juga akan menciptakan kredibilitas dari perusahaan lantaran produk-produk yang ditawarkan itu terjamin kualitas hingga keamanannya.

"Jadi bagaimana kita mengajak UMKM dan pelaku bisnis di masyarakat umum untuk ikut berbisnis dengan RPH, strategi ini kita pakai karena kita bukan pebisnis murni melainkan kita sebagai perusahaan pemerintah ada semacam upaya untuk menekan harga di situ," jelas Idris.

Lebih lanjut Idris mengemukakan, pihaknya juga menantikan perubahan status Perusda ini menjadi Perumda agar peluang usaha ke depannya, khususnya dalam bidang investasi kian terbuka lebar. (sasa/B)

  • Bagikan

Exit mobile version