Pengusaha di Enrekang Sebut Sulsel Butuh Pemimpin Matang

  • Bagikan

ENREKANG, RAKYATSULSEL - Tokoh masyarakat Baraka, Udin Tahir terang-terangan menyebut Ilham Arief Sirajuddin (IAS) sebagai figur kandidat bakal calon gubernur Sulsel 2024 yang paling layak.

"Kalau mau menggunakan ukuran rekam jejak, maka sosok mantan wali kota Makassar dua periode itulah yang paling matang," tegas Udin, di kediamannya di Kelurahan Baraka, Enrekang, Rabu 15 Maret 2023.

Di mata Udin, kebutuhan Sulsel akan sosok pemimpin matang itu hal yang tidak bisa ditawar-tawar.

"Masyarakat Sulsel ini sangat majemuk. Bukan hanya karena latar belakang suku, juga agama. Dibutuhkan pemimpin yang benar-benar bisa berdiri di atas semua golongan. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh pemimpin matang," tegasnya.

Terpisah, tokoh masyarakat Bungin, Yakob mengamini sosok IAS sebagai pemimpin matang.

"Saya ini warga Makassar juga, dan tahu bagaimana IAS memimpin Makassar sepuluh tahun. Kematangannya sanggup menciptakan kehidupan harmonis semua golongan di Makassar," kata Ketua Kerukunan Keluarga Bungin itu.

Di mata pengusaha ini, kematangan itu tercipta dari perjalanan panjang IAS sebagai pemimpin.

"Saya merasa begitu yakin bahwa di 2024, Pilgub Sulsel menjadi pintu jatah rezeki IAS untuk memimpin Sulsel," ujar dia.

Sebagai figur cagub, ada sejumlah alasan mengapa IAS dinilai publik Sulsel sebagai pemimpin matang. Baik dari sisi pengalaman birokrasi maupun politik.

IAS, Wali Kota Makassar 2004-2014 dengan taburan prestasi menonjol. Pernah mengantar pertumbuhan ekonomi Makassar menyentuh angka dua digit di tahun 2008, mengalahkan Tiongkok.

IAS juga sempat masuk nominasi wali kota terbaik dunia 2014 versi worldmayor.com, bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya Tri Rismahirini. Mereka dinominasikan sebagai wakil dari benua Asia ketika itu.

Bukan itu saja, IAS dinobatkan sebagai 10 Tokoh TEMPO 2008 bersama 9 kepala daerah lainnya. Itu tidak lepas dari keberhasilan sosok yang dijuluki Bapak Pembangunan Kota Makassar itu menyulap lapangan Karebosi menjadi lapangan sepak bola pertama di Indonesia yang memiliki basement pusat perbelanjaan modern. Dan, itu tanpa mengganggu APBD sama sekali.

Kesuksesan serupa juga IAS tunjukkan saat sukses merevitalisasi Pantai Losari menjadi ikon Kota Makassar. Lagi-lagi tanpa mengganggu APBD.

Akumulasi deretan kesuksesan itulah yang mengantar IAS meraih penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden RI (2011).

Bintang Jasa adalah tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia untuk menghormati seseorang atas jasa dan perjuangannya. Peraihnya berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Di jalur politik, IAS pernah memimpin organisasi pemuda besar seperti AMPI Sulsel. Pernah menjadi Ketua DPD I Golkar Sulsel maupun Ketua DPD Demokrat Sulsel. Bahkan sempat duduk sebagai anggota DPRD Sulsel (1999).

Di kancah pertarungan pilkada, selain duduk sebagai wali kota dua periode, IAS punya pengalaman sebagai calon gubernur Sulsel 2013 berpasangan dengan Dr Aziz Qahhar Mudzakkar (AQM). (*)

  • Bagikan