MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) sebagai organisasi nirlaba dari Grup GoTo menggelar webinar bertajuk "Peningkatan Kualitas Hidup dengan Air Minum yang Aman", Rabu (15/3/2023).
Webinar ini menghadirkan narasumber yakni Rektor 1 Universitas Fajar Makassar Dr Ismail Marzuki, Dosen Prodi Kesehatan Lingkungan FKM Universitas Hasanuddin Dr Syamsuar Manyulle, Rektor ITEKES Tri Tunas Nasional & Dosen DPK STIK Makassar Basri, dan Sanitari Muda Puskesmas Rappokalling Sutarto.
Permasalahan air bersih masih menjadi isu menarik dalam proses peningkatan layanan untuk masyarakat termasuk akses air minum yang aman pun masih perlu dilakukan dengan baik. Selain itu, air bersih masih masih dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Di Kota Makassar sendiri, akses air bersih masih menjadi perhatian. Pasalnya, berdasarkan data dari PDAM Makassar mencatat di tahun 2021 Kecamatan Tallo merupakan satu dari lima kecamatan yang mengalami krisis air bersih di Makassar.
Tallo juga merupakan kecamatan yang memiliki kelurahan dengan potensi kekeringan terbanyak di Makassar, terutama saat musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh jaringan perpipaan yang tidak merata serta pasokan air sumur yang tidak stabil dan berkualitas buruk.
Narasumber dan Sanitarian dari Puskesmas Rappokalling, Sutarto mengatakan solusi yang sistemik dalam menangani permasalahan akses air minum layak yaitu mesti mengetahui bagaimana pengelolaan yang baik di lingkungan.
"Kita bisa melihat sampah diperairan, dan bencana hidrometeorologi di Indonesia. Ini mungkin satu penyebab akan air bersih," ucap Sutarto.
Namun, dengan pengelolaan bisa mengelola sumber air maka kebutuhan air bersih dirasa aman. Selama ini kita hanya akrab dengan merebus air agar air aman dikonsumsi. Ternyata ada beragam cara lain yang juga aman untuk diminum.
"Filtrasi adalah cara untuk mensterilkan air dengan menyaringnya menggunakan keramik khusus atau biosand filter. Keramik khusus ini dilapisi perak nitrat untuk pengolahan air minum," ujar Sutarto.
Lapisan ini lah yang akan menyaring dan mematikan bakteri secara kimiawi. Kapasitas produksi saringan ini sekitar dua liter per jam.
Di Makassar permasalahan krisis air yang mengganggu perekonomian, kesehatan, dan kehidupan sosial, membuat Tallo membutuhkan solusi untuk mengatasi akses air bersih dan air minum aman yang tepat.
Pemateri sekaligus Wakil Rektor 1 Unifa, Dr Ismail Marzuki membahas terkait Kesadaran individu dan rumah tangga terhadap kualitas Air Minum.
Ia mengatakan jika memang ingin mencarikan akses air bersih dan aman yang terdekat untuk warga di kecamatan Tallo, bisa melihat lokasi sekitar dengan menilai kehidupan masyarakatnya.
"Bisa lihat usia masyarakat yang tinggal disana. Jika mereka berumur panjang maka bisa mengambil akses air bersih disekitar lokasi tersebut," terang Marzuki. (sasa/B)