MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Roadshow jurnalistik telah dilaksanakan oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia Timur (UIT). Lokasi pelaksanaannya digelar di SMK Negeri 1 Makassar.
Roadshow yang dilakukan belum lama ini, selain bertujuan memperkenalkan kualitas dan keunggulan Prodi Fisip UIT kepada siswa-siswi, juga memberikan pemahaman tentang cara menyaring hingga mengidentifikasi informasi berita palsu atau bohong (hoax).
Kegiatan ini pun berhasil mendapatkan antusias dan respon positif dari siswa-siswi maupun tenaga pengajar. Apalagi di era teknologi digital saat ini, arus informasi berita cukup deras. Sehingga diperlukan kecakapan identifikasi suatu imformasi berita 'hoax' sebelum disebar, saring sebelum sharing.
Menurut Dekan Fisip UIT Nani Harlinda Nurdin, kegiatan ini telah menjadi agenda yang rutin dilaksanakan setiap enam bulan atau semesternya. Kegiatan ini pula jadi wujud nyata pengabdian kepada masyarakat (PKM) sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu antara lain pengajaran, pengabdian kepada masyarakat dan membuat jurnal penelitian.
"Pada roadshow jurnalistik, kami memberikan pemahaman kepada peserta tentang cara menyaring dan identifikasi informasi berita palsu atau bohong (hoax). Ini sekaligus mengimplementasikan salah satu mata kuliah dan kebetulan kali ini kita memperkenalkan mata kuliah jurnalistik," ungkap Nani Harlinda Nurdin, belum lama ini.
Adapun materi yang dibawakan oleh beberapa dosen Fisip UIT di antaranya tentang mengenal berita hoax dari Zulkarnain Hamson, pelatihan fact cheker dari Mitha Mayestika Kuen, pelatihan citizen jurnalisme/citizen report dari Beddu Lahi dan praktik tranformasi informasi dari Moh Yunus.
Sementara, seorang siswi mengaku bernama Nur Fadillah mengatakan, dengan adanya kegiatan ini siswa-siswi dari SMKN 01 Makassar sudah bisa mengetahui cara menyaring berita hoax.
"Kita juga diberitahu aplikasi cek fakta berita sehingga kita bisa mengecek terlebih dahulu kebenaran berita itu sebelum di share. Kegiatan ini sangat membantu karena awalnya saya cuma asal search dan share, saja namun kini sekarang saya sudah tau ternyata ada aplikasi cek fakta berita sehingga kita bisa mencegah berita hoax," ujarnya. (*)