Mengingat figur Kada yang digadang-gadang bertarung di Pilgub nanti rerata para pemilik suara signifikan di daerah kepemimpinannya. Diantaranya, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan Bupati Bone Andi Fashar Padjalangi. Di sisi lain, Wali Kota Parepare Taufan Pawe juga diprediksi ingin maju.
Sehingga apabila figur tersebut memiliki keseriusan untuk maju sebagai orang nomor satu di Sulsel perlu mempertimbangkan beberapa aspek. Antaranya bakal calon pendamping dengan menilik geopolitik atau wilayah.
Mengingat pemilih di Sulsel cukup kompleks dengan berbagai suku, etnis dan ras. Dengan begitu, pemilih secara tidak langsung menginginkan ada keterwakilan mereka. Apalagi di Sulsel dari 24 Kabupaten dan Kota memiliki pemetaan wilayah secara geopolitik.
Misalnya Luwu Raya yang meliputi Kota Palopo, Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur. Toraja (Toraja Utara dan Tana Toraja). Bosowasi meliputi Bone, Soppeng, Wajo dan Sinjai. Kemudian Ajatappareng meliputi Enrekang, Sidrap, Parepare, Pinrang.
Lalu Gowatamapan meliputi Gowa, Takalar, Maros dan Pangkep. Serta bagian Selatan yang meliputi Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Selayar. Kemudian Kota Makassar sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.
Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin Makassar, Sukri Tamma mengatakan, isu geopolitik di Pilgub Sulsel tidak bisa dielakkan dan seringkali muncul.