Maka cukup penting, bagi bakal calon kandidat mempertimbangkan secara matang pemilihan pendamping. Alasannya, bisa menjadi acuan untuk keterpilihan di pesta demokrasi nanti. Maka setiap figur perlu mempertimbangkan calon pendamping sesuai geopolitik dan dianggap memiliki representasi dari suatu wilayah untuk menarik simpati pemilih.
"Belum lagi akan bersaing dengan figur yang dianggap merepresentasi kecenderungan polarisasi pemilih di Sulsel. Jadi (setiap bakal calon,red) harus memastikan dirinya dapat diterima pemilih," katanya.
Sukri Tamma mencontohkan, apabila Danny Pomanto memiliki keseriusan bertarung di Pilgub Sulsel perlu lebih jeli melihat calon pendamping. Mengingat suku yang sangat kental di Sulsel adalah Bugis dan Makassar.
"Bisa tokoh dari Utara atau Bugis dan Luwu, atau Selatan yang dianggap mewakili kecenderungan etnis Makassar. Nantinya juga akan bergantung siapa lawan dan kecenderungan komposisi lawannya," tandas Sukri. (Yad/B)