Rawan Jual Beli Nomor Urut, Proporsional Tertutup Kurangi Minat Caleg

  • Bagikan

Salah satu Bacaleg pendatang baru partai Gerindra DPR RI Dapil Sulsel I, Anhar Rahman mengaku tak mempersoalkan pemilu sistem proporsional terbuka atau tertutup. Baginya yang terpenting adalah kelak bisa memperjuangkan apa yang menjadi harapan masyarakat di Dapil Sulsel 1, meliputi Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Kepulauan Selayar.

"Bagi saya apapun sistem kita ikuti. Pada intinya bagaimana harapan masyarakat di dapil bisa saya kawal dan perjuangkan di senayan," katanya.

Meskipun demikian, ia mengatakan tetap mengikuti arahan partainya yakni Gerindra dalam memilih proporsional terbuka. Hal ini diyakini memberikan dampak baik bagi caleg. "Kan Gerindra sudah dukung proporsional terbuka. Kami caleg tentu wajib ikut," terang Direktur Pemenangan Capres Prabowo untuk wilayah Sulsel itu.

Terpisah Sekretaris Partai Gelora Sulsel, Mudzakir Ali Djamil menilai, bahwa konsep proporsional tertutup merupakan kemunduran demokrasi. Karena mengabaikan hak-hak masyarakat sebagai pemilik suara. "Kita tidak berbicara ini merugikan atau menguntungkan, tapi yang jelas masyarakat (pemilih) dirugikan dengan sistem proporsional tertutup," ucap Sekretaris Partai Gelora Sulsel Mudzakir Ali Djamil.

Hal senada juga disampaikan Ketua Garuda Makassar, Muhammad Hatta. Dia menilai bahwa upaya konsep proporsional tertutup merupakan upaya menjegal partai baru.

"Itu sudah bisa dibaca. Dengan kacamata awam pun, mampu melihat itu. Apalagi kita ini orang - orang bergelut di dunia politik, inikan skenario itu gampang terbaca. Tapi saya belum bisa berasumsi lebih jauh karena itu masih wacana," ucap Hatta melalui sambungan telepon.

  • Bagikan