MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tim Penyuluh Hukum Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkumham Sulsel) lakukan penyuluhan ke sekolah dengan tema mencegah kenakalan dan kriminalitas anak dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari, Senin (20/03).
Sekolah yang dikunjungi diantaranya SD Inpres Pemda Makassar, SMK PGRI 1 Hartaco Makassar, dan SMP YP PGRI Makassar.
Kepala Bidang Hukum Kanwil, Andi Haris mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program BPHN Mengasuh sesuai dengan tema yang disebutkan sebelumnya.
Selain itu sesuai arahan Kakanwil Sulsel Liberti Sitinjak, kegiatan ini juga sebagai bentuk pembinaan hukum yang dilakukan oleh Penyuluh Hukum kepada siswa di sekolah, memberikan pengasuhan kepada siswa terhadap pengetahuan hukum dan nilai-nilai Pancasila.
Lanjut Haris, selain kegiatan diberikan kepada para pelajar di sekolah, 30 Organisasi Bantuan Hukum (OBH) di Sulsel juga melaksanakan kegiatan yang serupa secara serentak dalam rentang tanggal 20 Maret 2023 s.d. 12 April 2023 mendatang.
"Melalui kegiatan BPHN Mengasuh secara serentak, diharapkan dapat mengoptimalkan pencegahan dengan memberikan pembekalan langsung kepada anak-anak di sekolah," harap Haris.
Salah satu Penyuluh Hukum Kanwil, Adly Ashari mengatakan, Tim penyuluh menerangkan kepada siswa tentang nilai nilai pancasila, apa dan bagaimana kenakalan remaja, dan apa yang menjadi resiko dari perbuatan tersebut.
lanjut Adly, akhir-akhir ini kerap terjadi kasus pelajar tawuran, aksi geng motor oleh pelajar, dll yang justru memunculkan perilaku kenakalan dan kriminalitas. Agar kasus tersebut tidak terjadi di kemudian hari, Arie menyampaikan pentingnya penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di kalangan pelajar.
"Saya minta pahami nilai-nilai pancasila dengan baik. Jauhi perbuatan melanggar hukum karena kita ini hidup di negara yang patuh akan hukum," jelas Adly Ashari dihadapan para pelajar SD Inpres Pemda Makassar.
Adapun pembagian tugas Tim Penyuluh Kanwil terdiri dari Adly Ashari, Marini Olivia Pandean, dan Erna di SD Inpres Pemda; Puguh Wiyono, Serli Randabunga, dan Devita Ayu di SMK PGRI 1 Hartaco; dan Nasruddin dan Wahyuddin di SMP YP PGRI Makassar. (*)