Menimbang Amran Sulaiman

  • Bagikan
karikatur/rambo

MAKASSAR, RAKYATSUSEL.CO - Partai Keadilan Sejahtera Sulawesi Selatan terus berburu nama-nama yang akan ditawarkan kepada Anies Baswedan untuk dijadikan sebagai bakal calon wakil presiden. Andi Amran Sulaiman menjadi pilihan utama sebagai sosok yang dianggap representasi wilayah Indonesia timur.

Ketua Dewan Pembina PKS Wilayah Sulawesi, Suryadarma menyatakan, nama Amran sudah berada di tangan badan pekerja DPP PKS yang beranggotakan majelis syuro dan pimpinan tinggi PKS. Menurut dia, mantan Menteri Pertanian itu merupakan figur yang dapat mewakili aspirasi dari wilayah timur Indonesia.

"Ada delapan orang yang menggodok nama-nam bakal calon wakil presiden di PKS," ujar Suryadarma, di Hotel Novotel Makassar, Minggu (19/3/2023).

Bukan kali ini saja, PKS menggaungkan Amran sebagai figur yang layak berpasangan dengan Anies Baswedan. Pada Agustus 2022, nama Amran juga menjadi diungkap oleh Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri, saat melakukan lawatan politik di Makassar. Meski pada saat itu, PKS belum melakukan penjajakan untuk posisi bakal calon presiden maupun calon wakil presiden.

Menurut Suryadarma, dukungan kepada Amran, merupakan aspirasi mayoritas kader PKS di Sulsel. Sosok, Amran, kata dia, punya rekam jejak pengalaman di pemerintaha yang cukup berhasil. Amran menjadi menteri di era pemerintahan periode pertama Presiden Jowoki

“Indonesia mengalami swasembada pangan pada 2016 sewaktu Amran Sulaiman jadi Menteri Pertanian. Indonesia juga mencatat kenaikan nilai ekspor pertanian yang signifikan sebagai turunan dari kebijakan mekanisasi pertanian yang beliau terapkan secara masif sewaktu menjabat Mentan," ujar dia.

Surya juga melihat Andi Amran Sulaiman sebagai model teladan anak bangsa yang gigih meraih masa depan hidupnya melalui kerja keras dan pendidikan.

“Amran itu meski bangsawan Bugis, tapi miskin secara ekonomi. Saya sudah mengenalnya ketika masih bekerja sebagai karyawan PTPN dan merintis usaha racun tikus yang kemudian menghantarkannya meraih penghargaan dari pemerintah pusat," imbuh dia.

Anies Baswedan juga tercatat beberapa kali melakukan "penjajakan" dengan Amran Sulaiman. Terakhir, Anies Baswedan menyempatkan waktunya mengunjungi empang milik Mantan Menteri Pertanian itu di Kelurahan Panaikang, Kecamatan Tallo, pada awal Desember 2022.

Dalam kunjungannya, Anies Baswedan terlihat santap siang bersama Amran Sulaiman. Anies turut ditemani oleh eks pentolan PKS Tamsil Linrung, politikus Partai NasDem Ahmad Ali, dan sejumlah pengurus NasDem Sulsel.

Selain Amran, sejumlah nama juga masuk dalam radar PKS untuk "dijual" ke Anies Baswedan. Sebut saja, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Gubenur Nusa Tenggara Timur Zulkieflimansyah.

"Tapi kami juga masih menanti nama-nama yang paling diterima oleh masyarakat Indonesia," ucapnya.
Mantan ketua DPW PKS Sulsel menyebutkan untuk wakil Presiden memang sangat ideal untuk dari Indonesia timur untuk pelanjut Jusuf Kalla.

Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid menyebutkan Amran Sulaiman menjadi radar PKS untuk menjadi kandidat calon wakil presiden itu Indonesia timur.

"Kami di PKS akan komitmen akan memberikan anak bangsa yang terbaik (menjadi wakil presiden). Secara proporsional kami menginginkan wakil presiden dari Indonesia timur salah satunya memang Amran Sulaiman," kata dia.

Pengamat politik dari Profetik Institute, Asratillah menilai Koalisi Perubahan akan mempertimbangkan beberapa hal dalam menentukan pasangan dari Anies Baswedan.

"Salah satu yang kemungkinan akan jadi pertimbangan adalah representasi geopolitik, figur dari Indonesia timur mungkin akan memberikan nilai tambah tersendiri jika menjadi pasangan Anies," kata dia.

Menurut Asratillah, figur dari Indonesia timur akan memberikan nilai tambah karena menyangkut rasa keadilan dalam mengakses pucuk kekuasaan tertinggi di tingkat Nasional.

"Sekaligus meruntuhkan mitos mengenai dominasi tokoh Indonesia barat dalam peta perebutan kursi presiden dan wakil," ujar Asratillah.

Namun ada juga beberapa hal yang mesti jadi perhatian. Pertama, pemilih di Indonesia timur tidak sebanyak di kawasan Jawa dan Sumatera. Itu sebabnya, kata dia, keberadaan tokoh tersebut sebagai pasangan Anies, belum tentu memberikan kontribusi suara signifikan.

"Kecuali bila tokoh Indonesia timur itu memiliki jejaring elektoral kuat di Jawa," imbuh Asratillah.

Partai koalisi pasti memperhatikan hasil survei nasional tentang peluang capres dan cawapres. "Siapapun figur dari Indonesia timur mesti menjadi salah satu nama yang memiliki eletabilitas tinggi secara nasional," ujar dia.

Direktur Eksekutif Indeks Politika Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir menilai, Amran Sulaima layak mewakili Indonesia timur karena sejumlah alasan. Di antaranya, Amran disebut punya cost politic serta pengalaman sebagai mantan menteri.

"Apalagi, sebagai putra Bugis-Makassar besar potensinya untuk meyakinkan pemilih," imbuh dia.

Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Adi Suryadi Culla mengatakan pengaruh Amran masih sangat kuat di kawasan timur.

"Dia tidak bisa diremehkan. Pengaruhnya sangat kuat di kawasan timur karena dia yang membuat dulu Jokowi mendapat suara. Dia berhasil menggalang dukungan di kawasan timur," kata Adi.

Sementara, Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas mengatakan, sampai hari ini belum ada tokoh di luar Jawa yang cukup signifikan elektoralnya berdasarkan temuan-temuan riset.

Tokoh-tokoh yang mendominasi adalah tetap tokoh-tokoh dari pulau Jawa. Namun, bila ingin melihat dari Indonesia bagian barat maupun Indonesia bagian timur memang ada beberapa.

"Tokoh seperti Andi Amran Sulaiman sangat berpeluang karena tidak terafiliasi dengan warna partai manapun," kata dia.

Di beberapa konstestasi Pilpres seringkali posisi calon wakil presiden itu yang paling punya peluang di samping faktor geopolitik, itu faktor latar belakang. Jadi kalau tokohnya bukan dari partai politik. Itu bisa memberi penetrasi kepentingan-kepentingan ego koalisi.

"Amran menjadi alternatif pilihan Koalisi Perubahan untuk mendampingi Anies Baswedan, termasuk Prabowo maupun Ganjar Pranowo," ujar dia.

Pengamat politik dari Unibersitas Bosowa Makassar, Arief Wicaksono menilai AAS memang masih sangat berpeluang sebagai figur cawapres Indonesia timur dan sangat wajar jika PKS mendorong Amran untuk posisi itu.

Selain karena faktor geopolitik, Amran juga sudah berpengalaman menjabat sebagai menteri sehingga memenuhi syarat ukuran kepantasan dan kelayakan.

"Di luar dua faktor itu, Amran juga adalah sosok pengusaha yang cukup sukses membangun jaringan bisnis, sehingga aspek finansial sebagai supplementary support, juga dia miliki," kata Arief. (Fahrullah-Suryadi/B)

  • Bagikan