PAREPARE, RAKSUL- Pemerintah Kota Parepare menggelar Pekan Kebudayaan Daerah se8bagai rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Parepare ke-63. Pada pekan kebudayaan itu, salah satu agenda yang menyita perhatian adalah pagelaran pawai budaya yang diikuti ribuan peserta didik, baik dari tingkat SD, SMP, maupun SMA/SMK atau sederajat.
Kegiatan itu dibuka langsung oleh Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe di titik nol, depan Masjid Terapung BJ Habibie, Kelurahan Mallusetasi, Kota Parepare, Selasa, (21/3/2023).
Taufan Pawe menilai, kegiatan yang menyandingkan sejumlah pertunjukan unsur budaya, seperti permainan tradisional, pengetahuan, kesenian, mata pencaharian, dan bahasa daerah ini menjadi momentum dalam penguatan pelestarian budaya dan bahasa daerah.
"Kegiatan pawai budaya ini adalah wujud komitmen dan konsistensi kami Pemerintah Kota Parepare dalam melestarikan budaya daerah," ujar Taufan Pawe.
Wali Kota satu-satunya di Indonesia peraih penghargaan di bidang revitalisasi bahasa daerah oleh Kemdikbudristek RI ini mengatakan, penghargaan itu merulakan pengakuan negara atas komitmen dalam melestarikan kearifan lokal, bahasa daerah. "Pengakuan ini adalah tanggung jawab moril kita untuk terus melestarikan bahasa dan budaya daerah kita," ujar putra daerah yang memulai sambutannya dengan menggunakan bahasa daerah Bugis ini.
Dalam kegiatan Pawai Budaya itu, nampak Master of Ceremony juga menyandingkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah Bugis dalam memandu acara Pawai Budaya yang diikuti 103 barisan dari jenjang SD, 33 barisan SMP/MTs, 20 SMA/SMK/sederajat, 17 sanggar seni, 4 barisan kerukunan masyarakat serta orangtua murid.
"Alhamdulillah kegiatan ini terlaksana meriah dan khidmat dengan menunjung tinggi nilai-nilai budaya dan bahasa daerah. Saya merasa bangga dan bersyukur karena terlaksana, InsyaAllah sempurna. Terima kasih Pak Kadis (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) sudah konsisten dan istiqomah dalam pelestarian budaya daerah kita," papar Taufan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Arifuddin Idris mengatakan, selain pawai budaya, juga dilaksanakan lomba permainan tradisional, seperti Mallongga' dan Maggasing.
"Kegiatan ini mengusung tema Melestsrikan Budaya Daerah Menuju Indonesia Emas," singkat Arif, sapaan karib dia didampingi Kabid Kebudayaan, Niniek.
Pada kegiatan Pawai Budaya yang menampilkan sejumlah atraksi kebudayaan, seperti adat perkawinan Bugis, bercocok tanam, hingga pesta panen dalam kegiatan mappadendang ini dihadiri sejumlah Kepala SKPD.
Nampak pula para peserta antusias mengikuti pawai budaya dengan mengenakan pakaian adat tradisional Nusantara. (*)