GOWA, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa dalam hal ini Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa menggelar Pasar Tani 2023 jelang Ramadan.
Warga pun antusias mendatangi Pasar Tani di Pelataran Gedung Haji Bate, Sungguminasa, Selasa (21/3) untuk berburu sembako dengan harga terjangkau.
Bahan pangan dan produk yang dipasarkan berupa cabai, sayur mayur, bawang merah, beras, telur, gula, terigu, produk ayam segar, telur dan olahan daging ayam serta produk UMKM.
Salah seorang warga Kecamatan Somba Opu, Mutia yang tengah berbelanja mengaku sangat terbantu dengan adanya Pasar Tani ini. Mengingat rate harganya pun cukup terjangkau.
"Alhamdulillah kalau saya pribadi ini beruntung sekali ada Pasar Tani, harganya jauh dibawah harga pasar dan disini lengkap. Apalagi jelang Ramadan kita ini butuh yang murah ditengah banyaknya bahan pokok yang harganya naik," ujar Mutia.
Ia juga berharap Pemerintah Kabupaten Gowa bisa konsisten melaksanakan kegiatan ini, menurutnya Pasar Tani yang diselenggarakan ini dapat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan selama Ramadan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, Fajaruddin menuturkan, Pasar Tani Kabupaten Gowa diikuti sebanyak 30 Peserta.
"Ada sekitar 30 peserta yang ikut bergabung dalam Pasar Tani ini. Saya berharap Pasar Tani ini dapat memfasilitasi pemasaran produk petani lokal dan UMKM sebagai ajang promosi," tuturnya.
Pasar Tani juga dapat mendekatkan antara petani selaku produsen dengan konsumen, sehingga rantai pasar yang panjang dapat diputus dan petani memperoleh harga jual yang lebih tinggi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kamsina mengatakan, pengembangan pasar tani di Kabupaten Gowa masih terus diupayakan khususnya dalam meningkatkan kemampuan manajemen dan memperluas jaringan pemasaran agar dapat menjadi agen pemasaran bagi petani/Poktan/Gapoktan.
"Kami terus berupaya untu mengembangkan Pasar Tani ini dan diupayakan akan diperluas cakupan wilayahnya di sejumlah daerah di Gowa, agar bisa dijangkau oleh masyarakat yang lain," ujarnya.
Lanjutnya, saat ini Pemerintah Kabupaten Gowa telah membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dengan fokus pada pengembangan komoditi bawang merah, cabai, keriting, cabai rawit dan cabai merah besar.
"Karena memang, komoditi seperti cabai, bawang merah dan lainnya itu merupakan komoditi kebutuhan sehari-hari masyarakat sehingga berpotensi meningkatkan inflasi di daerah. Dari hasil produksi tersebutlah dipasarkan melalui Pasar Tani untuk memperpendek mata rantai pemesanan dari produsen ke konsumen sehingga harga yang diterima kedua belah pihak sama-sama untuk," terang Kamsina.
Pada pembukaan Pasar Tani ini juga turut dihadiri perwakilan unsur Forkopimda dan juga instansi terkait.(*)