PAREPARE, RAKSUL- Menindaklanjuti adanya keluhan beberapa masyarakat terkait pasokan air bersih di Masjid Terapung BJ Habibie, Direktur PAM Tirta Karajae Andi Firdaus Djollong dengan respon cepat dan sigap, menurunkan tim untuk turun memantau dan membenahi permasalahan-permasalahan pemasokan air bersih di Masjid tersebut.
Sebelumnya, beberapa warga menyampaikan bahwa pasokan air di Masjid yang berkonsep wisata religi ini, sempat kewalahan air wudhu disaat waktu pelaksanaan Shalat Magrib.
Manajer Teknik dan Operasi PAM Tirta Karajae Muhammad Rapi, yang dihubungi mengatakan sejak minggu 19 Maret lalu, Tim PAM Tirta Karajae telah turun melakukan pembenahan dan pengerjaan aliran air bersih.
"Alhamdulillah sudah dibenahi sejak hari minggu tanggal 19. Dan kami pastikan saat ini sudah aman, karena tim juga sebelumnya sudah melakukan pengerjaan aliran, "jelas Muhammad Rapi.
Lanjut Muhammad Rapi, hingga saat ini, tim PAM Tirta Karajae terus berupaya untuk menyediakan pasokan air bersih ke Masjid-masjid, terkhusus di Masjid Terapung BJ Habibie, yang saat ini menjadi tempat transit untuk melakukan Ibadah bagi warga luar Kota Parepare.
"Insya Allah sudah bagus disana. Sebetulnya permasalahan PDAM tdk ada, karena air yang ada di Bak itu, hampir penuh. Cuma yang saya khawatirkan ada lagi yang matikan pompanya disana. karena kemarin kita sudah pasang pompa dan kita sudah belikan level kontrol. Kalau misalnya penampungannya penuh, otomatis mati lagi pompa airnya, " Jelas Rapi.
Ia menjamin, bahwa ketersediaan air bersih di Masjid tersebut selama bulan suci Ramadhan, akan berjalan lancar. Karena persediaan air di Bak penampungan Masjid tersebut mampu menampung sekitar 30 kubik air.
"kalau misalnya ada gangguan di Masjid, kita layani dengan mobil tangki. Kami juga akan selalu mengontrol bak penampungan, karena hampir 30 kubik air yang ditampung disana. Dan airnya disuplai langsung dari Ladoma. Jadi kalau untuk wudhu saya rasa tidak akan kekurangan dengan kapasitas 30 kubik ini," tandasnya.(yanti)