Pengumuman 14 Besar Calon KPU Sulsel: Ada Tujuh Komisioner KPUD dan Satu Bawaslu

  • Bagikan
Suasana Pengumuman 14 calon Komisioner KPU Sulsel Periode 2023-2028

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Tim Seleksi Komisioner Pemilihan Umum (Timsel KPU) Sulsel mengumumkan 14 calon Komisioner KPU Sulsel. Berkas mereka akan dikirim dalam waktu dekat untuk penentuan tujuh Komisioner KPU Sulsel periode 2023-2028.

"Kami Timsel mengumumkan 14 besar dari 28 nama sebelumnya. Kemudian akan dikirim ke Jakarta untuk KPU RI menentukan 7 nama komisioner KPU Sulsel periode 2023/2028," kata Ketua Timsel KPU Sulsel, Nur Fadhilah Mappaselleng saat penyampaian di Hetel Mercure Makassar, Jumat (24/3).

Dari 14 nama ini merupakan hasil dari seleksi wawancara dan kesehatan untuk 28 bakal calon peserta pada tahapan sebelumnya.

Kemudian, nama-nama lolos tahap akhir ini. Dari 4 komisioner Provinsi mau lanjut dua periode. Sisa 2 orang perempuan yang lolos ke tahap ini.

Mereka adalah komisioner petahana divisi SDM Fatmawati, dan Upi Hastati. Sedangkan yang tidak lolos Uslimin. Sementara Asram Jaya sejak pengumuman 28 besar, namanya tidak lolos.

Pada pengumuman 14 besar ini terdapat terdapat tujuh ketua dan anggota berstatus penyelenggara KPU di tujuh Kabupaten dan kota. Sedangkan satu perwakilan dari Anggota Bawaslu Kabupaten Enrekang. Selanjutnya satu mantan komisioner KPU. Kemudian ada nama perwakilan jurnalist/wartawan dan satu lagi perwakilan masyarakt atau TA DPR.

Adapun nama-nama 14 besar yakni. Abd. Azis (Guru/Dosen), Abdul Thayyib Wahid Ramli (Anggota KPU Kab. Luwu), Ahmad Adiwijaya (Anggota KPU Kota Palopo), Andi Tenri Sampeang (Angt. KPU Kab. Wajo), Ernida Mahmud (Anggota Bawaslu Kab. Bone), Fatmawati (Anggota KPU Provinsi Sulawesi Selatan), Hasbullah (Tenaga Ahli DPR), Hasruddin Husein (Ketua KPU Kota Parepare).

Kemudian, Marzuki Kadir (Wiraswasta/Mantan Ketua KPU Pangkep), Muhammad Naim (Ketua KPU Kab. Sinjai), Muhammad Yusuf AR (Wartawan Harian fajar TV), Romy Harminto (Anggota KPU Kota Makassar), Tasrif (Anggota KPU Kab. Gowa), Upi Hastaty (Anggota KPU Provinsi Sulawesi Selatan).

Nantinya, 14 calon anggota KPU Sulsel ini masih akan mengikuti tahapan seleksi. Namun, kata Dosen FH UMI itu, bukan merupakan kewenangan timsel lagi.

Mereka nanti masih akan melakukan fit and proper test dan diambil alih langsung oleh KPU RI. Kata dia, berdasarkan pengalaman sebagai timsel, lokasi fit and proper test itu akan dilakukan di Jakarta.

"Tahapan selanjutnya 14 nama ikut fit and propertes di jakarta. Kemudian KPU RI tentukan 7 nama komisioner. Jadi peserta yang akan ke Jakarta," tuturnya.

Untuk penetapan 7 Anggota KPU Sulsel Periode 2023-20238, kata Fadhillah, memang sudah menjadi kewenangan penuh KPU RI.

Sedangkan untuk pengumuman Anggota KPU Sulsel Periode 2023-2028, mungkin baru akan diumumkan pada bulan Mei

"Kami di timsel sisa menunggu hingga keputusan final, dan mungkin masih akan bekerja bila dimintai klarifikasi oleh KPU RI terkait 14 nama ini. Tapi, berdasarkan tahapan, tugas timsel sudah selesai dengan ditetapkannya 14 nama ini," ucapnya.

Dari 14 nama tersebut, Timsel mengakomodir empat perempuan atau 28,5 persen. Mereka yang lolos juga berasal dari berbagai latar belakang. Seperti penyelenggara, jurnalis, juga profesional

"Dari 14 nama kami umumkan. Ada 4 perempuan mewakili. Artinya sudah 28,5 persen. Hampir 30 persen," jelasnya.

Sedangkan, pengamat Politik Unhas, Iqbal Latif lebih menekankan pada integritas. Menurutnya hal itu sangat penting dipegang teguh oleh timsel.

"Selain tranparan, tentu integritas penting. Publik percaya bahwa seleksi ini tak ada kepentingan, apalagi titipan," harapnya.

Dia menyarankan, dalam seleksi penetuan 7 nama oleh KPU RI. Maka pertama sesuai kriteria formal, janagan sampai merekrut orang-orang baru belum paham kepemiluan.

Kalau bisa orang punya pengalaman di KPU Kab/kota. Karena dipilih langsung belerja lanjutakn ke pemilu 2024. Kalau orang baru agar susah menyesuaikan.

"Kalau bisa rekam jejak, jangan sampai orang bermasalah hukum diakomudir. Berikutnya pertimbangkan tentang kemamouan seorang komisioner untjk bisa mengelola konflik dan solusi konflik tepat. Kemampuan berjejaring dan kemampuan membangun sinergitas. Jangan sumber konflik," jelasnya. (Yadi/B)

  • Bagikan