MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Mantan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dwia Ariestina Pulubuhu mengungkapkan kekecewaannya atas pemilihan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas yang berlangsung Senin, (20/3/2023) lalu.
Diketahui, yang terpilih sebagai Ketua MWA Unhas periode 2023-2027 adalah mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Prof Andi Alimuddin Unde.
Menurut Prof Dwia yang ikut dalam rapat pemilihan tersebut, dirinya menolak jika ketua MWA berasal dati internal kampus.
“Saya sendiri menolak untuk orang internal ketua,” tegas Prof Dwia, Selasa, (28/3).
Mantan Rektor dua periode itu mengatakan seharusnya ketua MWA yang dipilih dari harus seorang figur nasional. Hal itu sesuai dengan nama besar Unhas.
Olehnya, dalam rapat pemilihan, ia menyebut sosok ketua MWA Unhas bukan dari level lokal.
“Ketua itu harus figur nasional, yang orang tidak lagi bertanya siapa dia,” ujar Prof Dwia.
Kendati demikian, kata Prof Dwia, pendapatnya itu tidak disetujui, termasuk oleh Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa.
“Katanya kalau dari luar, ketua MWA kurang aktif, saya bilang, ketua itu bukan administratif, ketua itu simbol. Kalau administratif bisa wakil ketua. Apalagi sekarang era IT. Tapi saya sendiri yang menolak dalam rapat itu,” kata Prof Dwia.
Guru Besar Sosiologi Unhas itu menilai pemilihan Ketua MWA Unhas kali memang tidak sedari awal tidak baik karena bayak yang tidak hadir.
“Anggota unsur masyarakat hanya satu yang hadir, Ketua Kadin. Menteri Investasi (Bahlil Lahadalia) tidak hadir dalam rapat, pas mau bubar, beliau datang, jadi foto saja, dalam proses rapat, perwakilan Gubernur Sulsel dan Ketua IKA juga tidak hadir”, jelasnya.
Karena sudah Prof Alimuddin sudah terpilih, katanya, dia mengaku menerima hasil rapat pemilihan Ketua MWA Unhas tesebut. Prof Dwia berharap, Ketua MWA yang baru mampu bisa membawa Unhas menuju Wold Class University (WCU). (*)