Rapat dilanjutkan dan kembali diwarnai ketegangan. Rohani menunjukan sikap temperamental dengan membabi buta menunjuk-nujuk dirinya serta menggebrak meja. Aminah pun terpancing meladeni Rohani.
“Tanpa diduga, dia membabi buta mengamuk mengambil vas bunga dari semen dan langsung menghantam muka saya. Semua kaget, tidak sangka dia senekat itu. Saya oleng, kacamata pecah dan mengeluarkan darah,” ungkapnya.
Seketika Aminah dilarikan ke RSU Batara Siang karena mengalami luka sobek di pelipis kiri dan mendapatkan empat jahitan. Dalam kondisi masih syok, Aminah diantar oleh keluarga dan staf KPU Pangkep melaporkan peristiwa tersebut ke kepolisian.
“Setelah melapor ke Polres Pangkep, saya kembali ke RSU Batara Siang untuk mendapatkan penenang dan dirawat selama tiga hari dua malam,” pungkasnya.
Bantahan Teradu
Rohani membantah seluruh dalil aduan yang disampaikan Aminah. Apa yang terjadi bukan tindakan penganiayaan murni, melainkan perdebatan yang alot disertai emosi yang tinggi keduanya sehingga terjadi perkelahian.
Menurut Rohani, perdebatan tersebut terjadi dirinya meminta scan dokumen berita acara verifikasi faktual perbaikan partai politik yang tidak diberikan Aminah meski tidak diminta oleh Ketua KPU Pangkep.
“Dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal dan menunjukan sikap tidak profesional sebagai penyelenggara Pemilu, cenderung tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya selaku Kordiv Teknis,” tegas Rohani.
Aminah dinilai sengaja menyembunyikan dokumen internal yang seharusnya menjadi dokumen tidak dikecualikan untuk sesama pimpinan KPU Pangkep. Rohani menegaskan justru Aminah yang menjadi penyebab utama persoalan di KPU Pangkep.
Dalam persidangan ini, Rohani menyebut Aminah yang memulai perkelahian dalam rapat internal rutin KPU Pangkep. Rohani mengaku sempat mengingatkan Aminah untuk berbicara dengan syarat tidak memukul meja.
“Aminah juga yang lebih dahulu melempar botol air mineral ukuran sedang ke samping saya,” lanjutnya.
Diperlakukan demikian, Rohani mengaku refleks berdiri dan mengambil vas bunga dan melemparnya dengan ke dinding sebagai bentuk perlawanan. Namun saat itu, Aminah berdiri dan vas bunga tersebut mengenainya.