Lebih lanjut dia mengatakan, partai telah melengkapinya di tingkat kabupaten/kota serta di tingkat kecamatan. Tinggal pemenuhan struktur di kelurahan dan desa.
"Struktur kepengurusan di 24 kabupaten/kota sudah lama lengkap bahkan kecamatan juga sudah lengkap, termasuk struktur untuk kelurahan dan desa.
"Kami juga telah mengevaluasi pilkada tahun lalu dan pemenangan pilkada tahun 2024, serta pemenuhan struktur di tingkat kelurahan dan desa, dan yang ketiga persiapan pileg 2024," beber Mudzakkir.
Sedangkan, salah satu eks petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulsel yang ikut bergabung di Partai Gelora. Yakni Irwan ST mengklaim 90 persen kader PKS Sulsel putuskan pindah dan ikut bergabung partai Gelora di Sulsel.
"Kalau dilihat rata-rata statusnya bukan pindah sebenarnya, tapi ikut mendirikan (partai Gelora) 90 persen mantan kader PKS gabung partai Gelora," kata Irwan.
Irwan menambahkan, alasan ikut gabung karena mereka punya kesadaran terhadap cita-cita politik yang besar. Umumnya karena punya kesadaran yang sama.
"Tentu bahwa kita punya cita-cita politik yang besar, tapi model organisasi lama tidak memungkinkan lagi membawa kita sampai pada cita2 besar itu," urainya.
Pengamat politik dari Unibos Dr Arief Wicaksono bahwa Gelora akan menyerap basis PKS. Pasalnya, karena hampir sebagian besar pengurus dan kader Partai Gelora adalah mantan pengurus dan kader PKS.
"Tentu saja, hal itu akan berpengaruh ke PKS. Tapi kalau bicara eksistensi, saya kira pengaruh Gelora tidak akan sampai mengancam PKS, karena kalau dilihat dari komposisinya," singkatnya. (Yadi/B)