MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ramadhan oleh Imam As Syaukany mengartikan Ramadhan artinya Panas = حار، شحن diartikan demikian karena 9 tahun Rasulullah berbulan Ramadhan hanya satu kali bukan musim panas.
Ramadhan artinya Kering = قاحل، جاف ، يابس diartikan demikian karena pada saat orang² berpuasa karena tdk makan dan minum maka kerongkongan terasa kering.
Ramadhan artinya terbakar, hangus, diartikan demikian karena bulan ramadhan adalah bulan suci dan mensucikan umat beriman dari dosa laksana membakar dan menghanguskan dosa² karena begitu melimpah pahala² ibadah sehingga tertimbunlah dosa² sebelumnya (sabda Nabi; man Shama Ramadhana imaanan wahtisaban gufirah lahuu mas taqaddama min zamby)
Untuk mencapai tingkat suci itu dengan berbagai ibadah bukan hal yg biasa dan ringan. Utk itu perlu perjuangan setingkat jihad. Karena itu tulisan ini bertema Ramadan Bulan Jihad. Yang paling berat adalah berjuang melawan hawa nafsu.
Nafsu makan, minum dan seks Sebagai syarat sah puasa secara awam. Bukan cuma sampai di sini tapi setingkat dengan derajat Khawas (khusus) maka keharusan melawan nafsu Indra mata, telinga utk tdk terjebak dari berbagai dosa mata, dosa telinga, dosa mulut.
Bahkan masih ada tingkat ke 3 yaitu Khawas wa Al Khawas yang harus berjuang melawan pikiran negatif, hayalan² buruk, dugaan² dan prasangka buruk terhadap sesama.
Jadi di bulan ramadhan adalah bulan perjuangan setingkat dengan berjihad.
Apalagi dalam sejarah memang secara referensif betapa peristiwa perang dahsyat terjadi di bulan suci ramadhan seperti Perang Badar yg fenomenal dalam sejara peradaban Islam (624 M/17 Ramadhan tahun ke 7 H di Madinah. Fathu Makkah (perebutan kembali kota suci Makkah pada Ramadhan tahun ke 8 H
Perjanjian Tsaqif yang monumental terjadi pada Ramadhan ke 9 H. Perang dan penaklukan kota Rodesia Afrika ramadhan 15 H. Perang dan penaklukan kota Andalusia Spanyol ramadhan 91 H. Pemisahan diri Mesir tahun dari dinasti Abbasiyah Ramadhan tahun 253 H dan lain² betapa ramadhan sebagai Medang laga jihad. (*)