MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Paket Anies Baswedan dinilai tidak akan mengambil dari partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Termasuk Agus Harimurti Yudoyono (AHY).
Begitu pun soal usulan paket dengan Airlangga Hartarto. Usulan ini dinilai bakal sulit terjalin. Jika paket Airlangga, secara pasti akan terbentuk koalisi besar.
Hanya saja, itu belum tentu diterima ketiga partai pengusung Anies, Nasdem, Demokrat, dan PKS. Termasuk Airlangga Hartarto (AH) sendiri, dia belum tentu mau menjadi cawapres Anies. Sebab selama ini, ia juga selalu digabungkan oleh kadernya sebagai capres.
Analisis politik Unismuh, A Luhur Prianto mengatakan Airlangga Hartarto tak akan ke mana. Dia sudah ditetapkan sebagai capres Partai Golkar melalui forum Munas dan Rapimnas Partai Golkar.
Golkar juga sedang terikat koalisi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Koalisi yang menjadi benteng keberlanjutan dukungan politik istana di Pilpres 2024.
"AH sudah menjadi bagian dari elite strategis istana dan tidak akan melepas posisi itu. Posisinya sebagai Ketum Golkar yang kokoh tidak terlepas dari dukungan politik istana," ujar Luhur.
Koalisi Perubahan yang mengusung Anies kata dia, tentu juga tidak akan bisa langsung menerima Ketum Partai lain di posisi cawapres. Setidaknya perlu pertemuan-pertemuan dan negosiasi selanjutnya.
Soal upaya Jusuf Kalla (JK) memasangkan Anies-AH juga tidak akan mulus secara internal. Faksi-faksi di internal Golkar pun bisa bergejolak, jika terjadi perubahan sikap politik yang drastis.
"Dan bisa jadi posisi AH sebagai Ketum Golkar akan digoyang kembali," katanya.
Dibandingkan dengan Agus Harimurti Yudoyono (AHY), secara elektabilitas masih kalah.
Sehingga partai pengusung akan lebih memilih AHY ketimbang AH. Hanya saja menurutnya, arah itu bukan kedua sosok ini. Seandainya AHY, maka bisa langsung deklarasi.
Luhur melihat arahnya adalah figur lain dari luar tiga partai. "Sekarang di kontrak koalisi, diserahkan ke Anies. Arahnya ke figur lain," imbuhnya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD II Golkar Makassar, Abdul Wahab Tahir menegaskan bahwa keputusan Golkar sudah bulat berdasarkan hasil Rakernas dan Rapimnas AH diusung menjadi bakal calon Presiden. "Bukan cawapres," tegasnya.
(FAJAR)