MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah figur yang dulu menjadi kekuatan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Sulawesi Selatan kini akan memperkuat basis Partai Gelora pada Pemilu 2024.
Sekretaris Partai Gelora Sulsel, Mudzakkir Ali Djamil, mengatakan hampir 85-90 persen kader PKS kini berpindah ke Partai Gelora.
"Sejak awal pembentukan Partai Gelora memang hampir 85-90 persen orang PKS, termasuk di Sulsel. Kami akan siap hadapi Pemilu 2024," ujar dia, Kamis (30/3/2023).
Menurut mantan anggota DPRD Kota Makassar itu, awalnya memang Partai Gelora diminati mayoritas mantan kader PKS. Namun, berjalannya waktu diminati masyarakat kalangan luas.
"Setelah setahun berjalan ini masyarakat antusias untuk bergabung. Dengan melihat serta bisa menerima narasi dan ide gagasan Partai Gelora," imbuh dia.
Pada Pilkada 2020 lalu, Partai Gelora menjadi partai pendukung di beberapa daerah. Hasilnya, partai besutan Anis Matta ini berhasil memenangkan jagoannya di enam daerah, yakni Kota Makassar, Kabupaten Maros, Gowa, Luwu Utara, Soppeng, dan Kepulauan Selayar
Dia mengatakan, partai telah melengkapi struktur di tingkat kabupaten/kota serta di tingkat kecamatan. Tinggal pemenuhan struktur di kelurahan dan desa.
"Struktur kepengurusan di 24 kabupaten/kota sudah lama lengkap bahkan kecamatan juga sudah lengkap, termasuk struktur untuk kelurahan dan desa. Kami juga telah mengevaluasi pilkada tahun lalu dan pemenangan pilkada tahun 2024, serta pemenuhan struktur di tingkat kelurahan dan desa, dan yang ketiga persiapan pileg 2024," beber Mudzakkir.
Salah seorangg eks petinggi PKS Sulsel yang ikut bergabung di Partai Gelora , Irwan ST mengklaim 90 persen kader PKS Sulsel memutuskan pindah dan ikut bergabung Partai Gelora Sulsel.
"Kalau dilihat rata-rata statusnya bukan pindah sebenarnya, tapi ikut mendirikan Partai Gelora)," imbuh dia.
Irwan menambahkan, alasan ikut gabung karena mereka punya kesadaran terhadap cita-cita politik yang besar. Umumnya karena punya kesadaran yang sama.
"Tentu bahwa kita punya cita-cita politik yang besar, tapi model organisasi lama tidak memungkinkan lagi membawa kita sampai pada cita2 besar itu," urainya.
Pengamat politik dari Universitas Bowosa Dr Arief Wicaksono mengatakan Partai Gelora akan menyerap basis PKS. Alasannya, hampir sebagian besar pengurus dan kader Partai Gelora adalah mantan pengurus dan kader PKS.
"Tentu saja, hal itu akan berpengaruh ke PKS. Tapi kalau bicara eksistensi, saya kira pengaruh Gelora tidak akan sampai mengancam PKS," kata Arief. (Suryadi/A)