MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ratusan anggota TNI dari Yonif 721 Makkasau dan Yonif 623 Bhakti Wira Utama diberangkatkan ke Provinsi Papua dan Papua Barat. Mereka dikirim ke wilayah tersebut untuk menjalankan tugas negara, mengamankan wilayah NKRI dan melindungi masyarakat dari gangguan keamanan.
Proses pelepasan digelar lewat Upacara Riksiapops (pemeriksaan kesiapan operasi) dan Pemberangkatan Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Provinsi Papua dan Papua Barat. Upacara dilaksanakan di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Jumat (31/3/2023).
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang memimpin langsung upacara pemberangkatan menyampaikan, prajurit TNI yang dikirim ke wilayah Papua adalah bagian dari rotasi pasukan. Anggota TNI yang lebih dulu tugas di wilayah tersebut akan ditarik dan digantikan dengan prajurit yang dikirim ini.
"Ini adalah rotasi, mengganti prajurit yang sebelumnya bertugas setahun (di wilayah Papua). Dan ini nanti akan bertugas di sana selama 1 tahun Yonif 721 Makkasau dan Yonif 623 Bhakti Wira Utama," kata Yudo.
Yudo menyampaikan, sebelum prajurit berangkat ke lokasi penugasan, perlengkapannya harus dicek. Termasuk memastikan bahwa seluruh prajurit dalam keadaan sehat dan siap melaksanakan tugasnya.
"Saya cek perlengkapannya sehingga saya mengetahui mereka berangkat dalam kondisi yang prima dan juga perlengkapan yang lengkap sesuai dengan keputusan panglima TNI. Prajurit yang berangkat siap dalam sarana prasarana juga kesiapan pribadinya," sebutnya.
Adapun tugas utama mereka disebut untuk membantu dan mengamankan masyarakat dari gangguan keamanan. Juga merebut hati masyarakat dengan aktif berkomunikasi serta melakukan pembinaan teritorial. Seluruh prajurit yang dikirim akan ditempatkan di daerah-daerah pedesaan di wilayah Papua.
Pelepasan ini, kata Yudo, juga sebelumnya telah dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Medan, Palembang, Kalimantan Tengah, kemudian Makassar.
"Sekarang di Makassar di dua batalyon dan besok juga dilepas di Surabaya sehingga memang waktunya hampir bersamaan karena ini rotasi satu tahun," beber Yudo.
Selain pengamanan, prajurit juga disebut dilengkapi peralatan lain seperti obat-obatan, buku pelajaran untuk anak sekolah, termasuk bibit tanaman. Perlengkapan ini nantinya akan dibagikan kepada masyarakat di setiap wilayah tugas masing-masing.
"Itu tugasnya nanti untuk membantu masyarakat di sana dengan bercocok tanam, kemudian nanti ke sekolah-sekolah membantu di sana (mengajar). Sama masyarakat juga, tadi ada peralatan pertanian, ada cangkul, parang dibawa juga," terangnya.
Dalam arahannya, Yudo juga menyampaikan daerah operasi di Papua secara dejure dan defacto adalah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari NKRI. Secara umum kondisi Papua relatif kondusif namun di beberapa wilayah masih terjadi gangguan keamanan oleh kelompok bersenjata. Maka dari itu, diperlukan kehadiran TNI guna mendukung upaya pemerintah dalam percepatan pembangunan di Papua.
Panglima melanjutkan, melaksanakan tugas operasi merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan prajurit. Maka dari itu laksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya.
"Kondisi Papua saat ini relatif kondusif namun di beberapa wilayah masih terjadi gangguan keamanan dari kelompok bersenjata, untuk itu diperlukan kehadiran TNI guna mendukung upaya pemerintah dalam percepatan pembangunan kesehatan di papua juga keamanan masyarakat," tegasnya.
Di samping itu, dia menekankan beberapa hal sebagai pedoman bertugas. Seperti, menjaga dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME agar setiap melangkah dalam tugas selalu dalam perlindungan. Termasuk menyampaikan bahwa tidak ada daerah operasi yang aman 100 persen sehingga selalu waspada dalam menjalankan tugas. Selain itu, Panglima menekankan, jangan ada pelanggaran sekecil apapun selama penugasan.
"Jaga nama baik pribadi, satuan, dan nama baik TNI," pesan Yudo.
Di samping itu, dia berharap seluruh prajurit terus membangun jiwa korsa dan kebersamaan antarprajurit, jalin komunikasi yang baik sehingga setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan tepat.
"Berikanlah perlindungan dan rasa aman kepada masyarakat dari segala potensi gangguan keamanan," harapnya.
Untuk diketahui ratusan prajurit TNI akan diberangkatkan menggunakan KRI Tanjung Kambani melalui Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar. (Isak Pasa'buan/B)