Ramadan Bulan Jihad (3)

  • Bagikan
Rektor IAI As'adiyah Sengkang-AG DR KH Muh Yunus Pasanreseng Andi Padi M.Ag.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Cinta adalah suatu emosi dari afeksi yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akibat faktor pembentuknya. Dalam konteks filosofi, cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang.

Cintai orang yang mencintaimu, untuk mengerti akan indahnya ketulusan hidup dari kasih sayang. "Jatuh cinta adalah anugerah Tuhan untuk membuat perasaan hamba-Nya menjadi bahagia."Jatuh cinta adalah jatuh yang paling menghangatkan dalam hidup." Jatuh cinta membuat dunia serasa penuh dengan warna."

Jika harus memilih, antara napas dan cinta. Maka aku memilih napas terakhir untuk mengatakan, 'Aku cinta padamu'.Aku mencintaimu bukan karena siapa kamu, tetapi karena siapa aku ketika aku bersamamu."

Ilmuwan Islam menafsirkan cinta suci sebagai perasaan sayang, kagum dan bersyukur atas segala pemberian dan rahmat Allah Swt. Perasaan ini dimunculkan secara ikhlas dan berserah diri atas kebesaran Allah Swt.

Apabila dikaji dari ayat-ayat Al-quran, hadist dan dalil-dalil para ulama, makna cinta dalam islam dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok. Diantaranya yaitu Cinta kepada Allah swt.

Cinta yang paling hakiki adalah cinta kepada Sang Khalik, pencipta langit dan Bumi. Allah Azza wa Jalla. Karena Allah-lah yang menciptakan manusia, memberikan kehidupan dan nikmat di dunia, serta senantiasa menjaga mereka. Karena itu, sudah menjadi kewajiban setiap umat manusia untuk mencintai Allah Swt.

Sebagaimana firman-Nya

وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَا دًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَشَدُّ حُبًّا لِّـلّٰهِ ۗ……

"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Tuhan selain Allah sebagai tandingan yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. QS Al Baqarah, 2 : 165

Cinta kepada manusia; Cinta kepada Nabi Muhammad Saw.

“Apa yang disampaikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya terhadapmu maka tinggalkanlah dan bertaqwalah kepada Allah Swt.

“Katakanlah, Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ali ‘Imran: 31).

Cinta sesama kaum muslim (antar umat manusia)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَا رَفُوْا ۗ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)

HAKIKAT CINTA Adalah cinta HAMBA KEPADA Sang Khaliq sebagaimana yang menjadi perjuangan jihad di bulan ramadan memburu cinta-Nya dengan cara mencintai-Nya yang disebut dengan taqwa (takut = mendekati dengan cinta). (*)

  • Bagikan