LUMAJANG, RAKYATSULSEL - Gunung Semeru di wilayah Provinsi Jatim mengalami 14 kali gempa letusan selama periode pengamatan Rabu pukul 00.00-06.00 WIB berdasarkan laporan petugas pos pengamatan.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur Mukdas Sofian mengatakan seismograf mencatat gunung tersebut mengalami satu kali gempa guguran. "Amplitudonya sepuluh mm dan lama gempat 150 detik," kata Sofian, Rabu (5/4).
Gunung Semeru juga terekam mengalami dua kali gempa hembusan dengan amplitudo tujuh sampai sembilan mm selama 65-69 detik dan tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo tiga sampai 27 mm selama 40-100 detik. Gunung api setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang itu masih berstatus siaga atau level III. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta warga tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak gunung.
"Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," tuturnya.
Selain itu, dia mengimbau warga mewaspadai dampak awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru. "Terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat," katanya. Dia menambahkan, potensi aliran lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan pun mesti diwaspadai. **