MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Aksi unjuk rasa puluhan pemuda yang mengatasnamakan kelompok mahasiswa di Jalan A.P. Pettarani, Kota Makassar berujung bentrok, Kamis (6/4/2023) malam.
Dari pantauan di lokasi, tepatnya di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), massa aksi awalnya menutup jalan menggunakan batu dan bambu sambil membakar sejumlah ban bekas di badan jalan.
Kemacetan parah pun tak terhindarkan, masyarakat yang hendak melintas, utamanya dari arah Flyover menuju Jalan Sultan Alauddin terpaksa mencari jalan alternatif. Beberapa diantaranya nampak putar balik.
Usai Magrib, atau sekitar pukul 18.30 wita, kericuhan mulai terjadi akibat masyarakat kesal lantaran akses jalannya ditutup pendemo.
Saling lempar batu pun tak terhindarkan antara warga dan mahasiswa. Bahkan hingga saat ini pukul 20.30 wita, pedemo dengan warga masih terlihat aksi saling lempar batu.
Pihak kemananan dari TNI maupun dari kepolisian juga terlihat berada di lokasi untuk mengamankan situasi.
Dua orang oknum pedemo juga nampak diamankan pihak aparat kepolisian lantaran diduga sebagai provokator.
"Sebenarnya ada 3 orang yang diamankan, tapi temannya meledakkan bom molotov sehingga melarikan diri," kata Kasubnit II Jatanras Polrestabes Makassar Ipda Nasrullah di lokasi.
Sementara seorang pengendara roda empat yang enggan disebutkan namannya mengatakan, dirinya terjebak mulai Pukul 16:00 Wita.
"Saya sudah dari pukul 16.00 Wita di sini. Terjebak macet gara-gara mahasiswa. Di kasih sekolah tinggi-tinggi tapi merugikan orang," sebutnya.
Lelaki paruh baya itu kemudian mengajak kepada pengendara lain untuk menerobos palang yang dipasang oleh pengunjuk rasa.
"Masa tidak dibuka jalanan na sudah magrib begini, apakah di otakmu semua," ujarnya sambil marah.
Sementara pengendara yang lain berusaha menenangkan bapak tersebut. Memintanya agar menunggu sejenak, lantaran jalanan sudah mulai dibuka secara perlahan.
Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husein Syam yang ditemui di lokasi, membantah mahasiswa yang melakukan demo bukan mahasiswanya.
Prof Husain Syam mengatakan, para pengunjuk rasa ini orang luar yang menggelar aksi di depan UNM Makassar.
"Oleh karena itu bukan saya punya urusan untuk mengamankan mereka seandainya mahasiswa saya suruh mereka bubar tapi bukan jadi ini tugasnya keamanan," sebutnya.
Diketahui sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa sejumlah titik di Kota Makassar untuk menolak pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) menjadi Undang-undang (UU) Cipta Kerja. (Isak Pasa'buan/B)