BANDAR LAMPUNG, RAKYATSULSEL - Polisi mengungkapkan bahwa pasangan suami istri (pasutri) asal Lampung yang menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara adalah pria yang bernama Irsad dan istrinya yang bernama Wahyu Triningsih.
Pasutri asal Lampung itu merupakan dua dari 12 korban pembunuhan oleh dukun penggandaan uang Slamet Tohari (TH) alias Mbah Slamet (45).
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal dan Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo terkait korban.
"Bahwa korban pasangan suami istri merupakan warga Pesawaran atas nama Irsad dan istrinya Wahyu Triningsih," kata Kombes Zahwani di Bandar Lampung, Rabu (5/4).
Dia menyebut Polda Lampung akan membantu Polda Jateng menyelidiki warga Lampung lain yang menjadi korban penipuan pengganda uang oleh tersangka Mbah Slamet.
Hingga saat ini, upaya-upaya yang telah dilakukan berupa kerja sama antara Polda Jateng dengan Polda Lampung serta Polres Pesawaran.
"Kami juga akan membantu Polda Jawa Tengah dalam mengungkap kasus tersebut. Kami sudah berkoordinasi," katanya.
Tim Polda Lampung berencana akan mengambil sampel DNA dari keluarga korban.
"Rencananya Tim DVI Biddokkes Polda Lampung akan melakukan pengambilan sampel DNA pada keluarga kedua almarhum," ujar Zahwani.
Perwira menengah Polri itu mengimbau kepada masyarakat Lampung agar tidak mudah percaya dengan praktik-praktik penggandaan uang yang dapat merugikan, baik secara materi, bahkan hingga bertaruh nyawa. (jpnn)