Safari Ramadan, Rektor Majdah Bawakan Ceramah Tarwih Bahas Pentingnya Akhlak di Banta-bantaeng

  • Bagikan
Rektor UIM Andi Majdah M Zain Menjadi Penceramah Tarwih Malam ke-15 Ramadan di Banta-bantaeng, Rabu (5/4)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Majdah Muhyiddin Zain melaksanakan Safari Ramadan malam ke-15 di Kecamatan Rappocini, Rabu (5/4).

Pada kesempatan itu, Rektor Majdah membawakan ceramah tarwih dimana materi yang dibahas yakni pentingnya memiliki akhlak di Masjid Al Ikhlas Kelurahan Banta-bantaeng.

Dalam ceramahnya, Majdah yang juga istri mantan Wakil Gubernur Sulsel dua periode 2008-2018 Agus Arifin Nu'mang, ini membawakan materi ceramah Meneladani Akhlak Rasul Dalam Dunia Kerja.

Menurut Majdah, momentum Ramadan tahun ini harus dijadikan sebagai proses muhasabah untuk meneladani akhlak rasul Nabi Muhammad SAW. Jauh dari sifat-sifat tercela, dan tentunya dekat dengan sifat kepemimpinan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

"Akhlak sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai muslim kita mengetahui bahwa akhlak adalah salah satu hal yang harus diperhatikan terutama dalam kehidupan bermasyarakat," jelas Majdah.

"Seorang muslim senantiasa dianjurkan untuk memiliki akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk. Sedemikian pentingnya akhlak dalam islam disebutkan juga dalam hadits bahwa Rasulullah SAW diutus kepada kaumnya dan seluruh umat didunia," tambahnya.

Kata akhlak, kata Majdah, sering diartikan dengan kelakuan atau budi pekerti. Kadang dapat juga diartikan dengan tabiat, perangai atau kebiasaan. Kemudian, akhlak sering ditemukan dalam hadits-hadits Nabi.

Sebab, dari sekian hadits yang membicarkan tentang akhlak salah satunya yang sangat popoler dan dihafal oleh banyak orang adalah hadits riwayat Malik yakni sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.

"Akhlak dalam ajaran agama islam tidaklah sama dengan etika. Kalau etika hanya terbatas pada sopan santun diantara sesama manusia dan yang menjadi objek kajiannya hanya yang berkaitan dengan tingkah laku secara lahiriah," ucap Ketua Muslimat NU Sulsel ini.

Sedangkan akhlak lebih luas maknanya dan mencakup beberapa aspek, Majdah menyebutkan dimulai dari akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama manusia dan akhlak terhadap lingkungan seperti akhlak terhadap tumbuh-tumbuhan dan akhlak terhadap benda-benda tak bernyawa.

"Ramadan 1444 H kita jadikan sebagai bulan suci dan bulan membersihkan diri dari segala dosa, sehingga selama bulan ramadhan umat islam dididik membiasakan berperangai baik dan menjauhi dari perangai yang buruk. Dengan kata lain, puasa akan menjadikan pelakunya memiliki akhlak yang mulia dan terhormat," pungkas Majdah. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version