Padahal banyak yang meragukan eksistensi PSM Makassar musim ini. Karena skuad PSM Makassar yang dianggap biasa-biasa saja. Tidak semewah Persija Jakarta, Persib Bandung, Arema FC, PSIS Semarang dan juara bertahan Bali United.
“Alhamdulillah, musim yang penuh drama dari awal. Tetapi kami terus berjuang buat masyarakat Sulawesi yang selalu mendoakan dan mendukung kami untuk terus semangat. Kami berhasil membawa kembali piala itu setelah 23 tahun. We are the champion,” ujar Sadikin, di pertandingan saat PSM Makassar memastikan juara.
Sadikin sendiri sosok yang lebih banyak diam dalam bekerja. Ia jarang terekspos dengan atribut PSM Makassar. Meski ada di jajaran elit dalam direksi klub, tapi tak pernah sekalipun Sadikin nongol. Di bench pemain misalnya. Untuk urusan berkomentar di publik pun, Sadikin terbilang pelit.
Ada kebiasaan unik Sadikin saat PSM bertanding, terutama di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare. Sadikin memilih blusukan berkeliling stadion, mengecek apa-apa yang tidak beres. Sesekali ia memantau aktivitas penukaran tiket dan hilir mudik suporter di sekitar stadion.