Rangkaian GEN Ramadan: FK UMI Resmikan Gedung Baru dan Buka Puasa Bersama

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sebagai bentuk rangkaian dari kegiatan Gerakan Energi Ramadan (GEN) ke-4 Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muslim Indonesia (UMI) melakukan peresmian Gedung baru dan Buka Puasa Bersama, Jumat (14/4/2023), di Fakultas tersebut.

Kegiatan dihadiri oleh Rektor UMI, Prof Dr Basri Modding dan jajaran. Juga hadir Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI, Prof. Dr. Mansyur Ramli. Hadir pimpinan Fakultas se-lingkup UMI. Kegiatan ini juga dilanjutkan ceramah Ramadhan oleh Prof. Dr. Mansyur Ramli dan buka puasa bersama.

Dekan Fakultas Kedokteran UMI Makassar, Dr. dr. Nasruddin AM SpOG(K) MARS M.Sc, menyampaikan pada kesempatan ini FK melakukan beberapa rangkaian kegiatan.

"Hari ini, peresmian fasilitas baru Gedung A, FK UMI 6 lantai, peletakan batu pertama pembangunan Gedung B, FK UMI 12 lantai, serta launching aplikasi sebar alumni FK UMI," ujarnya.

Dia menjelaskan, khusus gedung baru diresmikan terdiri dari 6 lantai. Mulai fasilitas laboratorium, sport olahraga, hingga ruangan belajar dan kegiatan pertemuan resmi.

"Gedung memiliki 6 lantai, ada laboratorium anatomi konek link ke perpustakaan. Untuk lantai 2, 3, 4, 5, adalah gedung kuliah yang full dengan kapasitas 1000-1.200 mahasiswa. Sedangkan di atas lantai 6 sport centre fasilitas olahraga," tuturnya.

Ditambahakan, pada kesempatan ini dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung B yang kembar dengan gedung A baru diresmikan. Hanya saja Gedung B kapasitas tingginya sama yang berbeda dengan 12 lantai.

"Gedung B memilik 12 lantai, kita gunakan untuk mengikuti kekurangan kita untuk laboratorium dan inspirasi untuk pembelajaran dan penelitian serta pengabdian di tahun mendatang," pungkasnya.

Pada kesempatan ini. Rektor UMI Prof. Basri Modding mengapresiasi capaian dilakukan oleh FK UMI saat ini. Apalagi hadirnya fasilitas penunjang proses belajar mengahar.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjalankan prinsip-prinsip jamaah. Sehingga diharapkan jangan ada merasa lebih dominan.

"Di fakultas kedokteran Alhamdulillah karena kita menggunakan konsep persamaan. Oleh karena itu hanya konsep kebersamaan jamaah ini bisa sukses ke depan jamaah tidak ada yang merasa menentukan semua," jelasnya.

"Kita harapkan nanti ke depan positif, fakultas kedokteran ini harus menjadi contoh dari fakultas lain," tandasnya. (Yad/A)

  • Bagikan