Terseret Dugaan Pemalsuan Dokumen Verifikasi, Timsel KPU Sulsel Diingatkan Harus Selektif

  • Bagikan
KPU

PANGKEP, RAKYATSULSEL -- Pemuda Madani meminta Timsel KPU Sulsel agar selektif dalam menyeleksi calon komisioner KPU Pangkep Periode 2023-2028.

Itu disampaikan Ketua Pemuda Madani, Furqan Jurdi, ketika melihat nama-nama Calon Komisioner yang lolos Tahap Seleksi Tertulis dan Psikologi di KPU Pangkep.

Menurut Furqan, Timsel harus mengamati dan mendengarkan keterangan sidang DKPP yang dijalani lima komisioner KPU Pangkep terkait dugaan pemalsuan dokumen verifikasi Parpol. Dalam sidang itu terdapat pengakuan adanya penandatangan Berita Acara (BA) yang diduga palsu dengan memanipulasi dokumen BA.

"Harus menjadi atensi. Saya kira Timsel sangat tahu itu dan menyaksikan jalannya sidang DKPP beberapa waktu lalu yang di dalamnya banyak mengungkap fakta terkait adanya dokumen verifikasi parpol hanya ditandatangi oleh dua komisioner KPU Pangkep," paparnya.

"Seharusnya calon Komisioner harus memiliki integritas, jujur dan adil serta kredibel. Jangan yang terseret kasus apalagi pelanggaran yang menjurus ke pidana. Yang kita inginkan adalah komisioner yang bersih dan berintegritas," bebernya.

Dia meminta kepada Timsel untuk mengevaluasi nama-nama calon tersebut dan calon yang bermasalah harus dicoret.

“Kami meminta kepada Timsel untuk mencoret nama-nama calon komisioner KPU Pangkep yang bermasalah tersebut. Kita ingin demokrasi dijalankan dengan baik dan benar, untuk itu KPU harus diisi oleh orang yang berintegritas, jujur dan bersih” papar Furqan.

Disebut bahwa dalam sidang DKPP beberapa waktu lalu terungkap komisioner KPU Pangkep, Saharuddin Hafid dan Saiful Mujib melakukan penandatanganan pada dokumen verifikasi parpol yang baru tanpa sepengatahuan Ketua KPU Pangkep, Burhan.

"Dua anggota komisioner saya, Pak Saiful Mujib dan Saharuddin sudah mengakui ke saya bahwa akan dilakukan perubahan data pada waktu itu. Dan Pak Saiful mengakui bertanda tangan, itulah kenapa saya meminta file hasil scan BA verifikasi parpol ke Bu Aminah tetapi tidak diberikan sampai sekarang yang kemudian menjadi pemicu adanya insiden," ungkap Burhan Ketua KPU Pangkep, dalam sidang DKPP. (fit) (*)

  • Bagikan