BANTAENG, RAKYATSULSEL - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Sulsel, M Sadiq menyebut Bantaeng adalah salah satu daerah dengan pelayanan perizinan yang tidak memberatkan pengembang perumahan. Kemudahan perizinan ini, tentu akan mendorong kemudahan para pengembang perumahan untuk berinvestasi di Bantaeng.
"Saya dan teman-teman developer perumahan lainnya sangat merasakan kemudahan itu. Mungkin karena pemimpinnya millennial, jadi semuanya serba cepat dan mudah," kata Sadiq saat membuka acara Ramadan Rumah Impian (RRI), di BTN Bumi Tanetea, Desa Nipa-nipa, Kecamatan Pa'jukukang, Sabtu (15/4).
Dia menambahkan, pelayanan perizinan yang mudah ini tentu akan mendorong para pengembang lainnya untuk berinvestasi di Bantaeng. Apalagi, Bantaeng ini menjadi pusat ekonomi baru yang ada di wilayah selatan Sulsel dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 15,45 persen.
"Ini pertumbuhan ekonomi terbaik di Sulsel. Artinya, daerah ini cukup kondusif untuk berinvestasi. Kalau di daerah lain, kita sudah punya lahan, punya modal, tertapi perizinannya yang lama. Kalau di Bantaeng, perizinannya yang cepat, tetapi lahannya yang kurang," kata dia.
Bupati Bantaeng, Ilham Azikin memberikan apresiasi terhadap DPD REI yang senantiasa mendorong pengembang perumahan untuk berinvestasi di Bantaeng. Dia menantang pengembang perumahan untuk tidak hanya berinvestasi pada perumahan subsidi. Dia berharap, juga ada perumahan mewah yang dikembangkan.
"Jangan hanya subsidi pak, bangun juga komersil, janganki pandang enteng wargaku," kata Ilham Azikin disambut tawa para peserta RRI.
Dia juga berjanji akan memberikan kemudahan perizinan untuk siapapun yang ingin berinvestasi di Bantaeng. Dia menegaskan kepada bawahannya untuk tidak mempersulit para investor di Bantaeng.
"Selama tidak bertentangan dengan regulasi, kami akan permudah. Kabari saya kalau ada yang dipersulit. Kalau ada anggota ku yang sengaja akrobat mengenai perizinan, biar saya yang laundry," katanya.
Dia juga menggambarkan, kawasan Pajukukang dan sekitarnya adalah salah satu kawasan strategis untuk pengembang perumahan. Dia menyebut, perumahan yang ada di kawasan ini akan menopang keberadaan Kawasan Industri Bantaeng (KIBa) yang juga sudah mulai berkembang.
"Perumahan-perumahan ini nantinya akan menjadi penopang kawasan industri kita," jelas dia.
Selain itu, keberadaan perumahan ini juga akan menopang keberadaan Kampus UMI di Bantaeng. "Kampus ini sudah mulai tahap pembangunan. Keberadaan perumahan ini, tentu akan menjadi penopang pembangunan," jelas dia.
Tangis Guru Honorer
Syarifuddin bersama istri dan anaknya langsung sujud syukur begitu mengetahui dirinya sebagai orang yang mendapatkan rumah dalam program Ramadan Rumah Impian (RRI) DPD REI Sulsel. Satu rumah yang terletak di BTN Bumi Tanetea, Desa Nipa-nipa, Kecamatan Pajukukang, Bantaeng tersebut diserahkan kepada Syarifuddin.
Tangisannya pecah dalam sujud syukur itu. Syarifuddin adalah guru honorer yang juga kadang mengajar mengaji dan menjadi imam masjid. Selama ini, dia tinggal menumpang di rumah kerabatnya yang sudah reot.
Upah Syarifuddin yang menjadi honorer di pondok pesantren ini hanya mencapai Rp 450 ribu per bulan. Gaji sebesar itu hanya cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Harapan untuk membeli rumah yang layak dengan gaji sebesar itu hanyalah mimpi belaka.
"Alhamdulillah, terimakasih orang-orang baik," kata dia.
Ketua DPD REI Sulawesi Selatan (Sulsel), M Sadiq mengatakan, kegiatan RRI REI bersama Harian Fajar ini telah masuk tahun ke 12, dengan jumlah rumah yang telah dibagikan sebanyak 102 rumah.
4 Unit, kata M Sadiq dibagikan di Kabupaten Bantaeng, merupakan infak dari pengurus DPD REI yang melakukan pengembangan perumahan di Bantaeng.
Di 2023 ini, Sidiq mengaku, diserahkan oleh PT Bumi Pundi Karsa dibawah kepemimpinan H Badris Salam yang merupakan salah satu pengembang besar di Sulsel.
H Badris Salam, selaku donatur rumah mengaku berterima kasih karena diberikan kesempatan untuk berpartisipasi untuk kegiatan RRI REI. Dia berharap bantuan rumah yang telah dia sershkan ini bisa dimanfaatkan dengan baik.
Di Desa Nipa-Nipa, Badris Salam mengaku telah membangun 300 unit rumah komersil. Dalam waktundekat ini akan melanjutkan pembangunan rumah subsidi sebanyak 180 unit dslam waktu dekat ini.
Selain Syarifuddin, 3 calon pemenang yakni, Syahrir buruh harian lepas, Baharuddin yang bekerja sebagai petani, serta Harijuddin seorang guru mengaji mendapatkan santunan berupa uang tunai.
Dalam sambutanya, Bupati Bantaeng, Ilham Azikin menyampaikan terima kasih atas program RRI REI yang dilaksanakan di Bantaeng.
Ini, kata Ilham Azikin semoga menjadi cambuk buat lembaga lain, khususnya pemerintah untuk membantu sesama. Karena dia yakin, rejeki yang setiap orang miliki, sebagiannya merupakan hak orang lain.
"Ini merupakan rumah ke dua saya serahkan dari bantuan REI untuk kaum dhuafa, semoga kegiatan ini berkah. Semoga dengan hadirnya pak Syarifuddin di perumahan ini bisa memberikan manfaat, dan mampu memakmurkan masjid," harapnya. (Jet)