MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Ketua Umum (Ketum) Himpunan Keluarga Massenrempulu (Hikma) Andi Rukman Karumpa mendukung produksi Film Rantemario. Alasannya, film ini mengangkat potensi pariwisata dan sumber daya alam Kabupaten Enrekang.
Hal itu Andi Rukman Karumpa sampaikan menyambut tim produksi film Rantemario di sela kesibukannya yang padat di Kafe Lisan Makassar, Sabtu (15/4) lalu.
“Saya senang sekali akhirnya ada karya film yang bisa mengangkat potensi Kabupaten Enrekang. Keindahan alam, keunikan kultur dan sumber daya alamnya seperti Kopi Enrekang yang populer itu sudah waktunya diekspose dalam skala nasional dan internasional melalui layar lebar,” ungkap Andi Rukman Karumpa.
Sekertaris Jenderal Gapensi sekaligus pengusaha nasional ini menunjukkan dukungannya yang antusias terhadap film Rantemario, dengan langkah awal mempublikasikan poster teaser film melalui grup WhatsApp DPP dan DPW HIKMA Nasional.
Tercatat 80 ribu anggota aktif HIKMA yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia telah merespons positif rencana produksi Film Rantemario.
Diketahui, Rantemario adalah nama puncak gunung Latimojong. Salah satu dari 7 puncak tertinggi di Indonesia. Filmnya yang mengangkat tema drama petualangan sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2019 lalu dan telah lama ditunggu oleh para pegiat alam bebas.
Bahkan materinya yang dikemas dalam bentuk novel berjudul “Rantemario in Love” cukup laris setelah dilaunching oleh lembaga Walhi Sulsel bekerjasama dengan Enreco. Namun saat pandemi awal tahun 2020 merebak, proses produksi film Rantemario pada akhirnya harus berhenti dan vakum.
Sebagai putra daerah Enrekang, A. Rukman berharap bahwa film Rantemario mampu mengedukasi masyarakat, khususnya masyarakat di Enrekang tentang pelestarian alam dalam konsep kearifan lokal, serta menjadikan kabupaten Enrekang sebagai salah satu daerah di Indonesia yang ikut mewarnai semaraknya program pariwisata nasional.
“Enrekang butuh perhatian khusus sejalan dengan perkembangan daerahnya saat ini. Banyak sekali aspek pembangunan menyangkut persoalan bencana alam, eksploitasi serta masalah kebersihan yang perlu kita perhatikan secara serius. Melihat tujuan dari film Rantemario ini, tentu kita berharap ada sesuatu yang bisa menggugah kesadaran masyrakatnya sendiri,” pungkasnya.
Awal tahun 2023, rencana produksi film Rantemario pun kembali digaungkan. Hal ini dibenarkan oleh penulis naskah film Rantemario, Indra J mae bahwa produksi film Rantemario telah ditargetkan oleh tim kerja untuk bisa terlaksana pada pertengahan tahun ini. Ia mengaku semakin antusias ketika rencana produksi mendapat respons baik dari A. Rukman Karumpa.
“Dengan dukungan beliau sebagai Ketua HIKMA Nasional, kekuatan jaringan lembaganya tentu akan menciptakan ruang promosi yang sangat besar. Hal ini sangat membantu daya dobrak film Rantemario untuk menembus pasar nasional bahkan internasional,” ujar Indra.
Sebelum ditayangkan di bioskop nasional, film Rantemario direncanakan akan ikut dalam forum festival film internasional diberbagai negara untuk periode 2023. Salah satu perioritasnya adalah ikut berpartisipasi dalam ajang festival film internasional Channes di Perancis. (*)