Gobel: Penerbangan Jakarta-Tashkent Tingkatkan Hubungan Ekonomi Indonesia-Uzbekistan

  • Bagikan
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, saat menghadiri pelepasan penerbangan perdana maskapai penerbangan Uzbekistan Airways di Bandara Soekarno-Hatta.

Selama masa Covid-19, pemerintah Uzbekistan melakukan renovasi total kawasan kuburan Imam Bukhori dan kini sudah bisa dikunjungi lagi. Selain dibangun masjid yang megah, juga terdapat museum Imam Bukhori.

Di Uzbekistan juga banyak peninggalan masa kejayaan Islam, terutama di kota Samarkand dan kota Bukhara, khususnya peninggalan Dinasti Timurid yang didirikan Timur Lang. Mereka sangat mengincar para jamaah umroh yang ingin wisata ziarah bisa memilih Uzbekistan sebagai negara tujuannya.

“Uzbekistan memiliki peninggalan sejarah Islam dan wisata ziarah. Kami menyampaikan terima kasih kepada Pak Rachmat Gobel atas bantuannya untuk pembukaan kembali penerbangan ini. Semoga ke depan bisa setiap hari ada penerbangan,” kata Muzaffar.

Gobel mengatakan, ada dua makna strategis dari pembukaan kembali penerbangan Jakarta-Taskent. Pertama, muhibah anggota DPR memiliki dampak nyata. Kedua, Uzbekistan adalah negeri land lock (tak memiliki perbatasan dengan laut), sehingga pengiriman logistik harus melalui udara atau melalui negara lain.
“Pengiriman logistik dan eskpor-impor melalui negara lain tentu berbiaya mahal, rumit, dan butuh waktu lama. Maka satu-satunya yang terbaik adalah melalui kargo udara. Uzbekistan adalah negeri penting di Asia Tengah. Jadi bisa menjadi hub ekonomi,” katanya.

Gobel mengatakan, Uzbekistan memiliki sejumlah produk pertanian yang unggul seperti cherry dan strawberry. Sedangkan Indonesia memiliki produk pertanian buah-buahan tropis seperti pisang, nanas, mangga, dan sebagainya.

“Saat ini sedang terus diusahakan agar ada kemudahan-kemudahan, khususnya tentang sertifikasi yang diakui di dua negara agar proses masuk bisa lebih cepat. Ini potensi ekonomi yang besar, khususnya bagi Indonesia,” jelasnya.

Ekspor buah-buahan dan produk pertanian lainnya, kata Gobel, merupakan pintu yang baik dalam modernisasi pertanian di Indonesia dan juga menyejahterakan para petani. “Jika kita berhasil menyejahterakan para petani maka masalah kemiskinan di Indonesia bisa lebih mudah diselesaikan,” tegasnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version