Kemudian Sandiaga sendiri mempunya jejaring suara yang masih terawat hingga saat ini di tingkat akar rumput, mengingat Sandiaga Uno tidak pernah absen atau cuti dari panggung politik nasional.
Lanjut dia, Sandi selalu muncul ke permukaan dan tersorot oleh media, hal ini membuat citra Sandiaga tetap konsisten dalam peta politik nasional.
Kemudian, dengan resminya PDI-P menetapkan Ganjar sebagai Capres, maka secara otomatis memberikan kekuatan kelembagaan politik bagi Ganjar, pesona personal Ganjar disokong oleh infrastruktur politik yang solid dari PDI-Perjuangan.
"Apalagi saat penetapan Ganjar sebagai Capres dari PDI-P, Jokowi seakan-akan hadir dan memberikan testimoni pada Ganjar, dan ini merupakan signal kepada para relawan Jokowi untuk memobilisasi gerakannya untuk mendukung Ganjar," terangnya.
Dia menilai, perpaduan Ganjar dan Sandiaga, sedikit banyaknya bisa memadukan antara kantong elektoral pendukung partai nasionalis, dengan kantong elektoral pendukung partai Islam, apalagi saat ini Sandiaga resmi menjadi kader PPP.
"Secara politik pasangan ini juga sedikit banyaknya peluang terjadinya gesekan atau konflik antar pendukung di tingkat bawah, karena memungkinkan memadukan spektrum politik yang secara kasat mata seringkali berbeda arah," tutupnya. (Yadi/B)
