RAKYATSULSEL - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengeluarkan peringatan tentang obat batuk sirup merek Guaifenesin TG produksi India yang terkontaminasi dan ditemukan di Kepulauan Marshall dan Mikronesia.
Setelah diuji oleh WHO, ditemukan bahwa obat tersebut mengandung kadar dietilen glikol dan etilen glikol yang tidak dapat diterima dan berbahaya bagi manusia jika dikonsumsi.
WHO belum memberikan rincian apakah ada orang yang jatuh sakit akibat meminum obat tersebut. Namun, peringatan ini menjadi penting setelah WHO menemukan kaitan antara obat batuk sirup yang diproduksi di India dengan kematian anak-anak di Gambia dan Uzbekistan beberapa bulan yang lalu.
Sudhir Pathak, direktur pelaksana QP Pharmachem, produsen obat batuk sirup tersebut, mengklaim bahwa perusahaan telah mengekspor produk ke Kamboja sesuai dengan semua izin regulasi. Namun, ia tidak tahu bagaimana produk tersebut dapat sampai di Kepulauan Marshall dan Mikronesia, karena produk tersebut tidak disertifikasi untuk digunakan di wilayah tersebut.
QP Pharmachem mengirimkan surat hukum kepada perusahaan yang mengekspor obat-obatan tersebut ke Kamboja, sementara obat tersebut sendiri diuji oleh regulator obat berbasis Australia, yakni Therapeutic Goods Administration. Ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan obat-obatan, terutama jika berasal dari luar negeri.